BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Ratusan warga di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, menggelar tradisi sedekah bumi, Selasa (13/6/2023).
Tradisi ini digelar sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta, dan rutin digelar pada setiap bulan Apit (Dzulqa'dah, red) dalam sekali setahun.
Kepala Desa Pekuncen, Karso mengatakan, tradisi ini merupakan tradisi yang digelar setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur.
BACA JUGA:Relaksasi Covid-19, Masyarakat Banyumas Diperbolehkan Tidak Menggunakan Masker
"Jadi di setiap bulan apit. Pelaksanaannya pada Selasa Kliwon tahun 1956, dan hajatnya berbakti atau rasa syukur kita kepada Allah SWT," katanya kepada Radarmas, Selasa (13/6/2023).
Sedekah bumi diawali dengan warga berziarah ke makam-makam leluhur yang letaknya mengeliling Desa Pekuncen.
"Dimulai sejak pagi. secara perwakilan warga mengunjungi atau berziarah ke makam-makan yang telah ditentukan. Ada sembilan titik makam yang melingkari desa," tuturnya.
BACA JUGA:Pembangunan Terminal Tipe C Sokaraja Banyumas Terkendala Anggaran
Setelah itu juga ada tradisi memotong kambing yang dipersiapkan untu menjadi sesaji.
"Ada acara potong kambing untuk dijadikan sesaji. Dari kambing yang dipotong, sebagian dikubur dipertigaan utama. Sebagian lagi ditaruh di tempat yang biasa ditempatkan," jelasnya.
Setelah itu warga berkumpul di rumah kepala desa. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan, doa, dan makan-makan.
Tradisi sedekah bumi sempat diwarnai juga dengan melakukan perang lempar makanan atau biasa disebut awur-awur.
"Saling lempar makanan itu menunjukkan tingkat kemakmuran meningkat atau rasa syukur kita, Karena nanti makanan itu masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ayam," katanya.(win)