PURBALINGGA RADARBANYUMAS.CO.ID - Sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga mulai jarang turun hujan. Namun, masih belum ada laporan adanya wikayah yang mengalami kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, pihaknya belum mendapatkan permintaan penyaluran air bersih alias nihil. "Masih belum ada," katanya kepada Radarmas, Minggu, 29 Mei 2023.
Kekeringan menurutnya ditandai dengan munculnya permintaan air bersih dari wilayah, yang selama ini menjadi langganan kekeringan.
Belum adanya permintaan air bersih, karena sumber air di daerah rawan kekeringan masih terjaga. Karena, hujan masih mengguyur di sejumlah wilayah.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Purbalingga memperkirakan awal musim kemarau di Kabupaten Purbalingga, terjadi pada awal Juni 2023 mendatang.
Hal itu didasaru Buletin Prakiraan Musim Kemarau Jawa Tengah Tahun XIII Nomor 03, yang dikeluarkan pada bulan Maret 2023 dari Stasiun Klimatologi Jawa Tengah. Serta, surat dari Stasiun Geofisika Banjarnegara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Awal Musim Kemarau wilayah selatan Kabupaten Purbalingga diprediksi terjadi pada bulan Juni dasarian I.
Meliputi Kecamatan Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Kaligondang, Purbalingga, Kalimanah, Bojongsari, Padamara, Pengadegan, serta, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari dan Mrebet.
Sedangkan, musim kemarau di wilayah utara dan barat laut Kabupaten Purbalingga diprakirakan terjadi pada bulan Juni dasarian II.
Yakni, Kecamatan Karangreja, Karangmoncol, Rembang, Karanganyar, Bobotsari, serta sebagian besar wilayah Kecamatan Mrebet dan Kutasari .
Sedangkan, untuk puncak musim kemarau di semua wilayah diprakirakan pada bulan Agustus 2023.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga juga sudah mengeluarkan surat edaran ke wilayah. Untuk mengambil sejumlah langkah antisipastif, terkait bakal datangnya musim kemarau tersebut. (tya)