"Ruang gerak napi sangat dibatasi, bahkan para pengunjung hanya bisa melalui daring, narapida pun ketika hendak berkonsultasi dibatasi dengan kaca," lanjutnya.
Terdiri dari 700 blok yang dipantau mengunakan 1400 CCTV, dengan lokasi berada di tengah hutan belantara pulau Nusakambangan yang sangat tidak mungkin bagi narapidana untuk melarikan diri.
"Setiap aktifitas napi diawasi oleh CCTV, tiap kamar memiliki 2 buah," pungkas Mardi Santoso.(jul)