BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tanah bergerak di Desa Aribaya, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara mengalami keretakan akibat tanah bergerak, karena guyuran hujan lebat beberapa hari lalu. Ada lima rumah milik warga Desa Aribaya yang terancam.
Warga merasakan pergerakan tanah yang ada di wilayah RT 05 RW 03 Desa Aribaya setelah diguyur hujan. Tidak hanya itu, kebun milik beberapa warga juga mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut.
Lima rumah milik warga mengalami retak dan dinilai membahayakan penghuninya. Lima rumah warga yang terancam adalah rumah milik Nuryanto yang dihuni 6 jiwa, Wahyudin (2 jiwa), Sarwan (3 jiwa), Kholik (5 jiwa), dan rumah milik Hermanto (3 jiwa).
Koordinator relawan RAPI Banjarnegara, Tejo Sumarno mengatakan, beberapa rumah warga terdampak mengalami reketakan pada dinding rumah dan lantai. Bahkan beberapa rekahan tanah juga terlihat di perkebunan milik warga.
"Sebenarnya pergerakan tanah di wilayah ini sudah pernah terjadi pada 2019 lalu, dan saat ini rekahan tanah akibat pergerakan ini sudah sampai ke rumah warga hingga menyebabkan bangunan retak," ujarnya, Selasa (9/5).
Menurutnya, kerusakan rumah paling parah merupakan rumah milik Nurdyanto yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari perahan tanah. Bahkan bangunan dan diniding rumah milik Nurdyanto sudah retak dan terbuka pada dinding dan lantai rumah.
"Untuk sementara, keluarga Nurdyanto mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman," katanya.
Untuk sementara, tim gabungan hanya melakukan pemantauan pergerakan tanah dan melakukan koordinasi dengan lintas sektoral, agar segera dilakukan kajian geologi terkait pergerakan tanah di wilayah ini. (jud)