BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Mahasiswa Georgetown University, Amerika, Calla Rhodes antusias memperhatikan koleksi wayang di Museum Wayang Banyumas, Senin (1/5).
Staf Pengelola Museum Wayang Banyumas sekaligus pemandu wisata, Eli Chris Dwianto mengajak Calla untuk mengenal sejarah wayang terlebih dahulu.
Di antaranya, wayang merupakan instrumen masyarakat kuno untuk bercerita sebelum mengenal tulisan.
BACA JUGA:Dua Jabatan di Kecamatan Pekuncen Kosong
Cerita wayang terdapat perbedaan yaitu Mahabarata dan Ramayana.
"Saya belum pernah melihat wayang sebelumnya. Di museum inilah pertama kali," tutur Calla.
Sehingga, wayang adalah hal baru bagi Calla.
Termasuk pertunjukan wayang kulit, dia tidak mengetahuinya.
BACA JUGA:Variasi Bentuk Ketupat Warnai Bada Kupat Desa Watuagung
Museum Wayang Banyumas menyuguhkan berbagai jenis wayang.
Eli menjelaskan, semua yang ada di display atau vitrin. Mulai dari Wayang Golek, Suket, Suluh, Potehi, dan lainnya.
Wayang Potehi menarik perhatian Calla.
BACA JUGA:Dharma Santi Suguhkan Hiburan untuk Masyarakat
Diterangkan Eli, bahwa wayang berasal dari Cina.
Diantaranya mengisahkan Sampek Engtay.