Oleh: Ayi Istiana, S.Pd.I (Mahasiswa S2 PAI UMP)
Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Ramadhan disebut juga syahrul Qur’an karena Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan. Ramadhan hadir sebagai bulan suci penuh rahmat (syahrul rahmah), bulan ampunan (syahrul maghfirah) dan bulan keberkahan (syahrul mubarak). Seluruh umat Islam berlomba-lomba untuk bertaqarrub kepada Allah Swt dengan mengoptimalkan amal ibadah untuk menggapai rahmah, keberkahan dan maghfirah-Nya.
Jika Ramadan merupakan bulan istimewa di antara bulan-bulan lainnya, maka di dalamnya juga memiliki hari-hari istimewa di antara hari-hari di dalamnya. Dan itu terletak pada sepuluh hari terakhir. Secara umum, keutamaan 10 hari terakhir Ramadan terletak pada keberadaan malam Lailatul Qadar yang memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan (خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ) pada salah satu malam dari hari-hari bulan Ramadhan.
Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, merupakan suatu momentum yang penuh dengan kehawatiran dan keharuan. Sebagai seorang Muslim yang harus berpisah dengan bulan yang penuh berkah dan rahmat dari Allah Swt, tentunya menimbulkan kekhawatiran apakah masih bisa untuk bertemu kembali dengan Ramadan berikutnya di tahun depan atau bisa jadi ini merupakan Ramadhan terakhirnya, dengan segala keterbatasan umur yang telah dimiliki.
Di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah momen yang baik untuk banyak beramal serta beribadah. Keutamaan diakhir Ramadhan ini sangat banyak untuk bisa diamalkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencontohkan hal ini, beliau lebih semangat beramal di akhir-akhir Ramadhan.
Keutamaan bulan Ramadahan telah dikatakan dalam sebuah hadis yang artinya:"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka." Sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan sangat disukai oleh Nabi Muhammad Saw. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad). Dalam riwayat lain disebutkan bahwasannya "Dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Yuk, manfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan ini dengan meraih banyaknya pahala dan memperbanyak amal serta ibadah. Semoga kita bisa berjumpa lagi di Ramadhan berikutnya, dengan amal ibadah yang lebih banyak dan lebih baik lagi dari sekarang.
Jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk membangun semangat tauhid aqidah yang mendasari amaliah Ramadhan, disertai dengan ikhtiar dan kekuatan doa (the miracle of doa).
Hiasilah Ramadhan dengan amalan ibadah, seperti memperpanjang shalat malam, memperbanyak sedekah, itikaf, tilawah Al-Qur’an, sholat tarawih, menghidupkan malam dengan dzikir dan mendengarkan kajian Islami. Semoga Allah memudahkan kita bersemangat dalam ibadah di akhir-akhir Ramadhan. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin. (*)