BANYUMAS-Petani buah-buahan dengan pangsa pasar supermarket setidaknya mempunyai refraktometer buah.
Petani milenial Sugiyono menjelaskan refraktometer buah merupakan alat untuk mengukur kadar brix atau tingkat kemanisan yang terkandung dalam buah-buahan.
Sugiyono yang juga Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nusadadi Kecamatan Sumpiuh memiliki refraktometer buah untuk mengetahui brix melon hidroponik.
Budidaya melon hidroponik merupakan salah satu jenis usaha yang digeluti oleh BUMDes Nusadadi. Sehingga, untuk mencapai standar pemasaran kelas supermarket. Brix melon hidroponik perlu diukur terlebih dahulu.
"Melon hidroponik untuk supermarket adalah kelas premium. Ada standar minimal tingkat kemanisan," jelas Sugiyono, Minggu (5/2).
Refraktometer buah indikator antara 0 sampai 30 persen. Sugiyono mencontohkan hasil uji refraktometer buah pada melon hidroponik hasil panen di green house BUMDes Nusadadi.
Dari uji refraktometer buah diperoleh hasil ukur 18 persen. Ditunjukan oleh persinggungan antara warna putih dan abu-abu.
"Artinya, kadar brik atau tingkat kemanisan yang terkandung dalam melon hidroponik 18 persen. Untuk kelas premium sudah sangat bagus karena standar minimal supermarket Brix 14 persen," rinci Sugiyono.