CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Masih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Kroya yang belum terdaftar. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Asosiasi UMKM Kroya.
Ketua Asosiasi UMKM Kroya, Wahyu Pujianto mengatakan, saat ini pihaknya sedang membentuk asosiasi UMKM di masing-masing desa.
"Jadi di desa banyak data tidak real, pelaku UMKM yang sebenarnya tidak terdaftar, justru yang bukan pelaku UMKM terdaftar," kata Wahyu.
BACA JUGA:Perizinan Belum Beres, Bangunan Baru Labkesda Belum Bisa Digunakan
Kondisi tersebut pun menyebabkan kerugian bagi para pelaku UMKM. Apalagi saat ini, Pemkab Cilacap melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) sedang menggalakan aplikasi e-katalog dan ciblon.
"Kalau ada bantuan pemerintah tentu mereka tidak terdaftar. Saat ini, di Kroya ada 70 pelaku UMKM, yang baru terdaftar di e-katalog baru ada satu. Padahal saat ini semua transaksi untuk kerjasama dengan pemerintah menggunakan e-katalog," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, dengan terbentuknya asosiasi UMKM di tiap desa akan memberikan dampak yang positif. Salah satunya, membantu pemasaran masing-masing pelaku UMKM.
BACA JUGA:Ratusan Buruh Migas Unjuk Rasa, Tolak Penurunan Upah dan PHK Sepihak
"Kelebihannya nanti kita bisa saling kolaborasi. DPKUKM sendiri memang meminta kita untuk bekerja sama dalam pembuatan parcel lebaran tahun ini, jadi nanti kita bisa berkolaborasi satu sama lain," kata Wahyu. (ray)