BANYUMAS-Kondisi sedimen nyaris menutup Bendung Sengon. Padahal pengairan areal persawahan seluas 89 hektare di wilayah Sumpiuh bergantung dari bendung tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh Edy Furyanto menuturkan Bendung Sengon masuk dalam daftar kuras rutin.
"Mumpung debit air masih cukup, dilakukan kuras Bendung Sengon," kata Edy Furyanto, Rabu (11/1).
Banjir yang kerap terjadi pada Sungai Sengon tidak hanya membawa material kayu. Juga, mendatangkan sedimen.
Bendung terdapat pintu penguras atau yang teknis biasanya dilengkapi bangunan kantong lumpur. Fungsinya sebagai sarana pengurasan sedimen di komplek bendung. Agar operasional pelayanan air berjalan lancar.
Terpisah, Pengatur Pintu Air (PPA) Khasan Kholis mengatakan sedimen menghambat aliran air ke saluran menuju areal persawahan.
Personil PPA cekatan kuras bendung yang dipenuhi sedimen. Selang mesin pompa air dibenamkan ke dalam sedimen lumpur. Dalam hitungan detik, sedimen terurai oleh tekanan air.
"Sedimennya sudah banyak, menghambat aliran air ke saluran," ujar Kholis.