PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pada Maret 2022, mesin batik berteknologi, yaitu mesin Butimo ada di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banyumas.
Mesin tersebut menghasilkan kain klowong, berupa kain yang digambari atau dibentuk elemen dasar desain batik secara umum.
Pengelola Gedung Dekranasda Banyumas, Setia Puspita (Tia) menyampaikan, proses pembuatannya seperti membuat sketsa dasar pada batik.
BACA JUGA:Pesan Tiket Aman, KAI Siapkan 155 Ribu Tempat Duduk, Prediksi Arus Puncak pada 1 Januari
Namun lebih modern. Di mana dibuat sketsa gambar di komputer, lalu dicetak di kain putih polos dengan bahan yang digunakan malam panas.
"Pas cetak, alat penggerak untuk gambarnya berupa canting untuk membatik," terangnya.
Fungsi dari mesin Butimo untuk Mengefisienkan waktu dalam membatik. Pembatik tinggal melanjutkan dengan mengisi pola yang sudah ada atau kerap disebut isen-isen batik. Dilanjut memberi warna, plorod lilin, dan sebagainya dalam proses membatik.
Tia mengatakan, tanpa menghilangkan ciri khas batik yaitu proses isen-isen yang dilakukan manual. Jika dilalui prosesnya dari awal membuat pola atau sketsa gambar sebelum isen-isen, membutuhkan waktu lama.
BACA JUGA: Kepo Tren Fesyen 2023? Begini Bocoran dari Desainer
"Kalau pakai mesin Butimo, dalam sehari bisa menghasilkan sampai lima pola di lima kain, dengan pola yang tidak terlalu rumit," katanya.
BACA JUGA:Tak Semua Sengketa Pemilu Bisa Ditangani Oleh Panwascam
Jika pola yang dibuat rumit, dalam sehari menghasilkan tiga kain klowong. Adapun jenis kain yang dipakai yaitu kain primis, merupakan bahan katun terbaik untuk batik. (ely)