BANYUMAS-Di era yang semakin canggih dan modern. Bermunculan berbagai macam alat bantu belajar jalan untuk bayi atau baby walker yang dipasarkan.
Kepala Desa Buniayu Kecamatan Tambak Masdar memilih untuk melestarikan baby walker tradisional yang terbuat dari bambu. Spesial dibuat untuk cucu yang sedang berlatih jalan.
Alat bantu belajar jalan berbahan dasar bambu oleh masyarakat setempat disebut puteran. Kini, keberadaan puteran telah langka.
BACA JUGA:17 Ribu Personil Gabungan TNI Polri Dikerahkan Selama Pengamanan Nataru di Jawa Tengah
"Memperkenalkan alat tradisional ke anak-anak zaman sekarang. Saya buat puteran sendiri," tutur Masdar, Rabu (21/12).
Menurut Masdar membuat puteran sangat mudah. Cukup masukan bambu pada tiang seukuran tinggi bayi. Pada bagian atas bambu tersebut dibuat lubang untuk memasukan bambu lain yang difungsikan sebagai pegangan.
Dengan alat tradisional putaran, bayi dapat berlatih berdiri dan berjalan. Bambu akan memutar ketika dipegang oleh bayi.
BACA JUGA:Belajar di Farmasi UMP, Tiga Mahasiswa Internasional ini Jadi Suka Obat Herbal
"Dulu orang tua kita membuat puteran kalau punya bayi. Sekarang kita lestarikan," imbuh Masdar.
Agar bayi tetap bersih saat menggunakan baby walker tradisional. Dapat menggunakan bekas banner atau baliho untuk alas. (fij)