PURWOKERTO - Penanganan atap kelas roboh di SMP PGRI 2 Ajibarang, membutuhkan kajian teknis terlebih dahulu.
"Perlu menggandeng dinas terkait. Bangunan sekolah dibangun di atas tanah labil, agar penanganan tepat perlu kajian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Kasi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Fluid Meka Heriyanto.
Ia menambahkan, pihaknya secara lisan sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait soal rencana kajian teknis tersebut.
"Secara lisan sudah koordinasi dengan DPU, nanti akan digandeng juga Bapeda dan DPU. Biar nanti sinkron," jelas dia.
Lanjut, untuk kondisi bangunan sekolah yang terdampak ia sebut dalam satu deret itu tiga ruang.
"Kalau yang roboh atap, yang sebelahnya sudah ada penurunan bangunan. Itu kan harus ada kajian. Apakah tanah bergerak atau timbunan kurang padat," pungkasnya. (aam)