Melalui Program Kosabangsa, Dosen STT Wiworotomo dan Universitas Negeri Semarang Berkolaborasi

Kamis 10-11-2022,11:36 WIB
Reporter : Deni Arifianto
Editor : Tangkas Pamuji

Terapkan Teknologi Pengolahan Kopi Premium di Desa Gondang Purbalingga   

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Program Kosabangsa merupakan trobosan Kemendikbudristek dalam upaya membangun kolaborasi perguruan tinggi untuk membantu kelompok produktif untuk semakin maju dan mandiri secara ekonomi. 

Melalui pilot project tahun 2022, 4 Dosen  STT Wiworotomo dan 4 Dosen Universitas Negeri semarang  berkolaborasi untuk menerapkan teknologi pengolahan kopi premium.

BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, Pesan yang Disampaikan Bupati Banyumas dalam Upacara Bikin Semangat Menyala

Ketua pelaksana adalah Bambang Sugiantoro, MT, sedangkan ketua  tim pendamping dari UNNES adalah Prof. Dr. Amin Retnoningsih, M.Si. 

Mitra yang dibantu program adalah Kelompok Tani Kopi Bawono Lestari  Desa Gondang, Kecamatan Karangreja yang merupakan salah satu Desa penghasil kopi arabika dan robusta bermutu tinggi di Kabupaten Purbalingga.


Tim peneliti STT Wiworotomo dan anggota kelompok Bawono Lestari--

Produk kopi selama ini belum optimal dikembangkan untuk mencapai produk premium dan specialty, karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi proses.

Kopi specialty dan premium mempunyai nilai jual tinggi pada pasar nasional maupun internasional,  baik  dalam bentuk green bean, roast bean dan bubuk.  Kopi yang dihasilkan di desa ini bercirikan butir yang besar, bersih dan merata, sehingga berpotensi dikembangkan menjadi produk kopi premium bahkan specialty.  

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Cilongok, Mobil Pikap Angkut 8 Pekerja, Sempat Terbalik, Dua Tewas di Lokasi Kejadian

“Program Kosabangsa merupakan pilot project penerapan teknologi yang dibiayai oleh KEMENDUKBUD RISTEK Tahun 2022, pada kegiatan ini kami dari Tim STT Wiworotomo berkolaborasi dengan Tim Peneliti UNNES, menerapkan  teknologi proses pengolahan kopi kopi premium  yang dibutuhkan kelompok untuk meningkatkan kualitas, variasi produk  dan mendongkrak penjualan,” kata Ketua Pelaksana Kosa Bangsa Bambang Sugiantoro, M.T, ketika ditemui di lokasi.   

Dia menjelaskan dan  memaparkan gambaran teknologi dan target kegiatan kosabangsa secara umum.

“Teknologi yang diterapkan ada 4 yang menjadi core program, yaitu, satu;  Mesin Roaster otomatis yang dilengkapi internet of thing (IoT) sehingga monitoring mesin dapat dilakukan kapan saja secara up date, yang kedua kelompok diberikan mesin sachet otomatis dengan kapasitas berat sampai 250 gr seperti produk kompetitor di pasaran, ketiga adalah mesin sealing continues untuk paking kopi roast bean maupun green bean dengan ukuran  diatas 1 kilogram, keempat adalah akan didevelop website yang terintegrasi aplikasi jual beli online,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA:Astaga, Video Link Wanita Kebaya Merah dan Pria Handuk Putih Beredar, Ternyata Pemerannya Pasien RSJ 

Kopi premium diolah dari biji kopi terbaik hasil sortasi sejak pemetikan cherry merah, pencucian, dan pengeringan dengan metode khusus. Sortasi ketat menghasilkan biji terbaik dan bebas cacat  menjadi kopi specialty, dibawahnya grade premium, dan off grade. Hasil analisis omzet kelompok Tani Bawono Lestari secara umum menunjukkan bahwa penerapan teknologi pascapanen dan teknik pemasaran menentukan besaran omzet yang diperoleh petani.  Peluang meningkatkan omzet dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi kelompok tani ini masih terbuka lebar mengingat perkembangan teknologi pascapanen dan pemasaran makin pesat. 

Aspek produksi terkendala ;

(1). Mesin produksi yang dimiliki berupa 2 unit roaster mempunyai kapasitas kecil dengan control manual,

(2).  Belum memiliki dry house yang cukup luas untuk mempercepat pengeringan,

(3). Sistem produksi masih belum memenuhi standar proses Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).

Faktor pemasaran dan pengelolaan penjualan yang belum terkordinasi baik, seperti ;

(1). metode paking produk yang masih konvensional,

(2), pemasaran online bersifat perorangan, model kurang menarik.

Hal lainnya adalah Keterbatasan ketrampilan dalam penggunaan aplikasi penjualan online. Kelompok dilatih untuk melakukan proses produksi berbagai kopi dengan citarasa bervariasi kopi arabika dan robusta. Paking merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap daya jual produk, sealing yang aman dan desain paking modern diterapkan untuk mendongkrak harga jual produk kopi premium. 

Utis Sutisna. M.Eng, menjelaskan secara detail tentang keunggulan Mesin sachet yang diterapkan  pada kelompok, “Mesin ini telah di inovasi agar sesuai dengan produk yang akan di produksi oleh kelompok bawono lestari, parameter sachet dapat dengan mudah di sesuaikan sesuai produk kopi, jumlah sachet per menit dan berat yang akan dipaking dapat diatur sesuai dimensi, produk utama kopi akan difokuskan pada pasar menengah dengan berat 200-250 gr per sachet, “ Mesin ini juga hemat energi karena pemanas sealing dapat mencapai suhu 170-180 oC kurang dari 3 menit,” tambahnya.


Tim peneliti STT Wiworotomo dan anggota kelompok Bawono Lestari--

Penerapan teknologi proses untuk mencapai kopi premium melalui program kosabangsa berupa  teknologi tepat guna berupa TTG mesin roaster kapasitas 20 kg/proses, yang dilengkapi dengan monitoring berbasis  internet of Thing (IoT),  Untuk mendukung produksi dan penjualan di terapkan TTG mesin sachet otomatis yang dapat diatur berat dan dimensi pakingnya dari (30-250 gr) dan TTG Sealing Continues untuk paking kopi ukuran (500-5 000 gr), Dry House yang dilengkapi panel solar sel, dan website yang  terintegrasi layanan jual beli online. 

Mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini terdiri dari 5 orang dari 3 program studi, yaitu 3 mahasiswa elektro, 1 teknik mesin dan 1 teknik industri. Proses pembuatan teknologi proses juga dibantu oleh leboran dan mahasiswa lain untuk mempercepat realisasi  mesin sachet dan roaster, karena waktu pembuatan dan penerapan yang sangat terbatas.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Jalan Raya Cilongok, 2 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Kontribusi kelompok pada kegiatan kosabangsa adalah secara mandiri membangun dry house atau ruang penjemuran kopi dengan ukuran 3 x 6 meter, yang akan dilengkapi dengan sistem pengatur suhu dan kelembaban menggunakan energi surya kpasitas 450 watt. Fungsi panel surya pada dry house adalah untuk memberikan energi yang dibutuhkan utuk stabilisasi suhu ruang . Pelatihan pengolahan dan operasional mesin dilakukan secara bertahap, dimulai dari peningkatan pengetahuan kelompok terhadap karakteristik kopi dan cara mengolah kopi untuk mencapai produk kopi premium.

 YB. Paraharto, M.Eng, salah satu peneliti kosabangsa yang mengembangkan roaster kopi berbasis IoT menjelaskan “ Roaster yang diterapkan mempunyai inovasi disisi proses yang otomatis juga didukung dengan IoT berbasis android, sehingga monitoring dan kondisi mesin dapat diketahui kapan saja dan tentu saja dapat di update didatabase secara real time” ujarnya mantap.

Pengendalian polusi asap dan debu disolusikan dengen melengkapi  rooaster kopi dengan cyclone dust collector dan system penghisap asap dan debu truang produksi.

BACA JUGA:Eka Nesti Wulansari, Atlet Paralayang Profesional Asal Banyumas, Awalnya Penasaran, Kini Tanding Internasional 

“ Proses  roasting kopi saat produksi menghasilkan asap dan debu yang berasal dari kulit ari biji kopi,  debu dan asap akan menggangu kenyamanan proses produksi terutama operator, maka  dibutuhkan dust collector, yang berfungsi membersihkan dan menyaring debu atau partikel, penghisap menggunakan blower untuk pengalir debu dan asap proses roasting kopi, sedangkan untuk menjaga agar ruangan bebas asap dan debu akan menggunakan fan turbin sehingga ruang tetap bersih,   yang lebih penting adalah asap dan debu tidak menjadi polusi ke lingkungan sekitar, “ tandas Tris Sugiarto MT, anggota peneliti yang bertugas mendesain dan menerapkan teknologi tersebut.

Kelompok Tani Bawono Lestari melalui ketua dan semua anggota yang ditemui terpisah menyatakan sangat bangga dan sangat berterima kasih kepada KEMENDIKBUD RISTEK, tim peneliti STT Wiworotomo dan UNNES Semarang yang telah memberi kepercayaan untuk  bermitra dalam mengembangkan produk kopi yang dihasilkan  sampai level premium dan spesailty. 

Berdasarkan penerapan teknologi pengolahan kopi premium dan teknologi  yang mendukung ,  mampu mendorong kelompok untuk merubah pola produksi dan jenis varian yang lebioh bermutu dan berkualitas dengan meningkatkan variasi produk kopi arabika dan robusta dengan jenis rasa khas yang diproses untuk dipasarkan premium market. Dampak penerapan proses pengolahan kopi premium meningkatkan niali ekonomis sebesar 57% dan menghasilkan produk kopi premium . Ketua P3M STT sangat bangga dan berharap kegiatan kolaborasi yang sama dapat terjalin berkelanjutan pada tahun mendatang.

Tarsono Dwi Susanto, ST.,M.Pd.,  dari Koordinator pengembangan dan kinerja dosen menyampaikan “rasa bangga, karena STT Wiworotomo merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah yang mendapatkan kepercayaan mendapat  penugasan program kosabangsa skala pilot project oleh DRPM Tahun 2022.” 

Secara umum Program kosabangsa kolaborasi UNNES Semarang dan STT Wiworotomo ini sangat strategis untuk membantu UKM bersaing global dengan produk bernilai ekonomi tinggi, karena akan berdampak pada kemandirian ekonomi dan meningkatkan daya saing produk lebih luas. Peningkatan daya saing dan nilai ekonomis akan membangun masyarakat yang mandiri dan  kompetitif agar lebih kuat menghadapi kondisi perubahan ekonomi dan dampak global. Penerapan teknologi yang tepat sasaran akan menghasilkan dampak positif baik pada kelompok maupun komunitas pengolah kopi pada umumnya. (*/ads) 

Kategori :