TAMBAK, RADARBANYUMAS.CO.ID -Pemerintah Desa Prembun Kecamatan Tambak mendesak penanganan banjir. Sebab, banjir berdampak pada seluruh aspek kehidupan.
Kepala Desa Prembun Masudi memaparkan dampak banjir bukan hanya persoalan kerugian petani yang hamparan sawahnya tergenang air.
Banjir juga bukan tentang menghitung nominal kerugian dan jumlah warga terdampak. Juga, bangunan fisik rusak dan harta benda yang hilang.
Ketika dikaji lebih jauh, banjir merembet pada lingkup kesehatan masyarakat. Namun, bukan hanya sebatas mengenai dampak keluhan kesehatan seperti gatal, pusing dan lainnya.
BACA JUGA:Soal Dugaan Ujaran Kebencian ke Tokoh NU, Polisi : Laporan Akan Diproses
Dikatakan Masudi bahwa banjir memiliki andil pada tersendatnya sektor pembangunan sumber daya manusia. Diantaranya regenerasi penerus bangsa.
"Bagaimana kita memikirkan untuk menurunkan angka stunting jika air sumur warga setiap tahun kebanjiran. Ada terjadi cemaran air konsumsi," tegas Masudi, Minggu (6/11).
BACA JUGA:Kepo Siapa Relawan Penjaga Janda? Ini Dia Orangnya
Sanitasi yang buruk terdampak banjir selama ini dinilai luput dari perhatian. Padahal merupakan sumber permasalahan yang membutuhkan solusi juga.
Oleh karena itu, Pemerintah Desa Prembun mengharapkan keseriusan semua pihak terkait dalam mengatasi persoalan banjir. Sangat prihatin saat banjir hanya dianggap sebagai peristiwa yang telah biasa terjadi dengan menyebut wilayah langganan.
BACA JUGA:GOR Satria Purwokerto Penuh Lautan Timor di Even Jamnas TI
"Banjir bukan hanya persoalan di Prembun. Di Banyumas terutama di tiga kecamatan, Tambak, Sumpiuh dan Kemranjen. Banjir adalah masalah bersama," imbuh Masudi. (fij)