PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Wilayah Utara Purbalingga dikepung bencana banjir dan tanah longsor.
Hingga Rabu 26 Oktober 2022 pagi ini,tercatat ada 8 lokasi bencana alam.
Tercatat 43 kepala keluarga (KK) dari 63 rumah harus mengungsi.
BACA JUGA:Lurah Sumpiuh, PPL, dan Petani Targetkan Tanam Ke-4 Bebas Kimia
Delapan lokasi itu ada di wilayah Kecamatan Karangreja, Kecamatan Bobotsari dan Kecamatan Karangmoncol.
Jalan utama Kramat-Sirau Kecamatan Karangmoncol kembali tutup akses masyarakat.
"Paling banyak pengungsi di Desa Siwarak Kecamatan Karangreja. Sampai selasa malam bantuan Sementara sudah kami berikan dan kondisi saat ini akan dilakukan kembali asesment," kata Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Muchammad Umar Faozi, Rabu 26 Oktober 2022.
BACA JUGA:2 November, Masyarakat Beralih Siaran Digital Lewat Set Top Box
Banyaknya lokasi bencana di wilayah utara Purbalingga karena sejak Selasa sore 25 Oktober 2022 hujan terus mengguyur dengan intensitas tinggi di semua wilayah.
Akibatnya tak hanya pemukiman dua tempat wisata dan beberapa rumah lainnya di Kecamatan Karangreja di Bobotsari dan Wilayah lain terkena bencana.
"Sejumlah sejumlah ruangan dijadikan tempat pengungsian di wilayah Siwarak seperti TPQ dan sekolah. Bantuan air bersih sudah kita berikan dalam jumlah ribuan liter untuk memenuhi kebutuhan pengungsi," tambahnya.
BACA JUGA:Aspal Jalan Jensud Barat Sudah Enam Tahun
Lebih lanjut, tingkat kerusakan dan kerugian masih dalam perhitungan dan masih dilakukan asesmen lanjutan pada Rabu pagi ini.
Seperti diberitakan pada Selasa kemarin bencana banjir dan tanah longsor menerjang objek wisata Ben Dina Hills dan Patrawisa. (amr)