BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID- Selain diduga menjadi penyebab rusaknya hutan lindung Gunung Slamet pada ketinggian 1800 Mdpl di wilayah Kecamatan Kedungbanteng.
Adanya proyek pembangunan jaringan pipa air bersih untuk mencukupi penyediaan air bersih di Pulosari, Pemalang, dengan anggaran pembangunan menggunakan APBN senilai Rp 22 miliar melalui Kementerian PUPR juga dikhawatirkan warga.
BACA JUGA:Proyek Air Bersih Diduga Penyebab Rusaknya Hutan di Gunung Slamet, Kades Kalisalak : Belum Ada Izin
Dikhawatirkan warga di Desa Kalisalak Kecamatan Kedungbanteng dapat membuat debit air bersih dan persawahan diwilayah itu berkurang.
"Warga pada khawatir, pertama soal debit pengambilan air bersih, nanti kami penggunanya yang dibawah kekhawatiran berkurang, dan kedua masalah pertanian persawahan karena ambilnya dari sana," ujae Mahmud, Kepala Desa Kalisalak Kecamatan Kedungbanteng.
BACA JUGA:Proyek Air Bersih Diduga Penyebab Rusaknya Hutan di Gunung Slamet, Kades Kalisalak : Belum Ada Izin
Apalagi Kepala Desa melanjutkan, air yang diambil untuk proyek itu ialah sumber air yang mengarah ke Sungai Logawa.
"Kedepan debit air bersih bisa kurang, karenakan diambil itu arahnyakan semua ke sungai logawa. Ambilnya memang bukan langsung ke sungai logawa, tetapi yang diambil itu alur-alurnya tetap ke sungai logawa," tambahnya.
BACA JUGA:Petugas Sensus Dibacok di Desa Sibrama Kemranjen
Dengan menggunakan pipa 4 kali 4 inch.
"Pengambilan empat pipa itu di sebelah basecamp itu ada pipa 4 kali 4 inch kali 2. Disebelah timur basecamp diambil juga 4 inch kali 2. Dan disitu ada satu titik bendungan yang kalau tidak salah pak mandor cerita itu ada dua aliaran sungai dijadikan satu dibendung dibawa ketimur dua inch. Disebelah barat itu juga ada ambilan dua pipa 4 inch," jelasnya. (win)