Radarbanyumas, Purwokerto- Seorang remaja bernama Taqi Haedar Ramadhan (16) warga Rt 1 Rw 2 Kelurahan Tanjung Purwokerto Selatan terpaksa dipasung oleh orangtuanya.
Remaja yang akrab disapa Haedar itu terpaksa dipasung lantaran sudah tidak ada pilihan lagi dari orangtuanya untuk mengontrol Haedar yang kerap kali mengamuk dan merusak rumah tetangganya.
Sudah dibawa berobat kemana-mana dengan menggunakan cara terapi dan medis, Haedar diketahui sudah mengidap gangguan jiwa sejak usia empat tahun.
BACA JUGA:Ora Ngapak Ora Kepenak Titik Balik Kebanggaan Bahasa Banyumas
Apriyanto (44), Ayah Haedar mengatakan, jika diumur 6 tahun Haedar sempat ingin dimasukkan ke PAUD namun, karena mengalami penyakit itu sehingga Haedar ditolak oleh guru disekolah itu.
"Sejak kecil dari umur 4 tahunan, sudah seperti ini, terus dulu waktu mau umur 6 tahun, mau masukin ke PAUD tetapi sama gurunya bilang anaknya seperti ini, terus setelah itu terapi sampai tiga tahun lalu masuk SLB," katanya, Kamis (29/9).
Usai menjalani terapi selama tiga tahun, Haedar kemudian dimasukkan sekolah ke SLB Tanjung.
Haedar menempuh pendidikan disekolah itu selama tujuh tahun.
Di SLB sampai 7 tahun," lanjutnya.
Haedar sudah dipasung sejak sebulan lebih yang lalu.
Dilakukannya pasung itu, Ia jelaskan, karena tidak dapat lagi mengontrol Haedar, apalagi Haedar sering mengamuk dan merusak rumah dan perabot milik tetangganya.
"Sebelumnya sempat tidur biasa, tidak ngamuk sampai keluar, dan ini tiba-tiba lari masuk rumah sini TV dibanting, tatakan piring dipecah, motor tetangga dibanting, dan sudah tidak bisa ngontrol saya, makanya dipasung," jelasnya.
BACA JUGA:Setahun Mandeg, Proses Pemekaran Wilayah Banyumas Tertahan di Provinsi
Dipasung juga karena setelah beberapa kali dibawa berobat Haedar tidak kunjung ada perubahan yang signifikan.