PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten PurbaIingga mengeluhkan kendaraan kereta wisata atau odong-odong, yang mulai merambah perkotaan.
Hal itu disampaikan oleh sejumlah sopir angkot ketika bertemu dengan Kapolres Purbalingga AKBP Era Johny Kurniawan, saat penyerahan bantuan sosial (bansos) Polres Purbalingga, Selasa, 6 September 2022.
Menurut Suyatno, pengurus Angkot Purbalingga mengatakan, keberadaan odong-odong sangat berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot.
BACA JUGA:Alokasi P3K Hanya 202 Formasi, Nakes Honorer Berharap Pada BLUD
"Sebelumnya kami sering mendapatkan carter untuk kondangan dan pengajian. Namun, sekarang mereka lebih suka carter odong-odong," katanya ditemui di kegiatan yang dilaksanakan di Terminal Purbalingga itu.
Dia menambahkan, pihaknya mendukung Langkat Satlantas Polres Purbalingga yang menertibkan operasional odong-odong. Sebab, keberadaan mereka selain merugikan sopir angkot, juga membahayakan penumpangnya.
Sebab, odong-odong merupakan kendaraan modifikasi yang tidak dilengkapi uji kelayakan.
BACA JUGA:Produksi Jamu Tradisional Ilegal di Desa Gentasari Disebut Berbahaya
Terkait kondisi sopir angkot paska kenaikan harga BBM bersubsidi, menurutnya membuat sopir angkot semakin kesulitan. Sebab, untuk memenuhi setoran dan membeli BBM.
"Setiap hari kami hanya bisa mendapatkan pendapatan kurang lebih Rp 100 ribu. Itu belum untuk beli BBM dan bayar setoran," ujarnya.
Kapolres Purbalingga AKBP Era Johny Kurniawan mengatakan, pihaknya menampung semua masukan dari sopot angkot.
BACA JUGA:Sudah Terdaftar Sebagai Penerima BLT BBM 2022? Begini Cara Ceknya
Nantinya masukan dari sopir angkot tersebut akan dibawa ke rapat Forkompimda Purbalingga.
Terkait keberadaan odong-odong yang dikeluhkan sopir angkot, dia akan membawa hal tersebut dalam rapat dengan pihak terkait, yakni Dinas Perhubungan.
Pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kepada pemilik dan sopir odong-odong, untuk tak mengangkut penumpang ke jalan protokol.