Cakupan Kepesertaan JKN Purbalingga Tertinggi di Eks Karesidenan Banyumas

Rabu 24-08-2022,13:21 WIB
Reporter : Aditya Wisnu Wardana
Editor : Ali Ibrahim

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat di Kabupaten Purbalingga saat ini adalah tertinggi di wilayah eks Karesidenan Banyumas.

Yakni, mencapai 88,69 persen atau sekitar 906.353 jiwa dari 1.021.920 jiwa.

Hal itu, dijelasakan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam rapat Paripurna DPRD, Penyampaian Jawaban Bupati Atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda Perubahan APBD 2022 di Ruang Parat DPRD, Rabu, 24 Agustus 2022.

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Angin Kencang di Cilacap Akhir-Akhir Ini

"Pemkab Purbalingga terus melakukan pendataan masyarakat tidak mampu yang belum tercover BPJS Kesehatan. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan, Dindukcapil dan Dinsosdalduk-KBPPPA terus melakukan validasi data penduduk miskin dengan melibatkan Puskesmas dan kader kesehatan," jelasnya.

Dia menambahkan, masyarakat yang terdata akan mendapatkan dukungan melalui penyerapan anggaran dari pajak cukai rokok.

"Tahun 2023, Pemkab Purbalingga mentargetkan agar Universal Health Coverage (UHC) atau masyarakat Purbalingga keseluruhan mendapatkan JKN," tambahnya.

BACA JUGA:Duh, Oknum Kepala Sekolah di Purbalingga Rudapaksa Murid Laki-Laki

Sehingga cakupan yang saat ini 88,69 persen, yang sudah diraih akan ditingkatkan hingga maksimal 95 persen dari jumlah penduduk Purbalingga.

"Jadi harapannya nanti masyarakat miskin yang ketriwal, belum mendapatkan jaminan kesehatan. Bisa masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pada Perubahan APBD 2022 ini belanja pengadaan tanah Pemkab Purbalingga naik sebesar Rp 2 miliar.

BACA JUGA:Oknum Kepala Sekolah Rudapaksa Murid Pria di Purbalingga Terancam Hukuman Berlapis

Belanja tersebut merupakan belanja dari BLUD Panti Nugroho, yang akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit.

BACA JUGA:Enam Atlet Sepak Takraw Banyumas Maju Kejurnas

"Baik RSUD Goeteng Taroenadibrata maupun RSUD Panti Nugroho kita push untuk naik kelas/tipe, sehingga pelayanan kesehatan ini bisa maksimal. Kalau Goeteng sekarang tipenya C ke depan kita target menjadi Tipe B, demikian Panti Nugroho saat ini Tipe D bisa naik menjadi C. Ini perlu dilakukan secara simultan," katanya. 

Kategori :