RADARBANYUMAS, PURWOKERTO - Harga minyak goreng (migor) kemasan saat ini mulai turun. Stok migor pun melimpah dengan berbagai merek.
Menurut Pedagang Sembako di Pasar Manis Purwokerto, Khotijah, bisa jadi ini menuju harga stabil.
Khotijah mengatakan, migor berangsur turun sejak awal Juli lalu. Harga migor kemasan pada Senin (1/8) rata-rata Rp 15 ribu per liter, tergantung merek.
"Kemarin harga tertinggi sampai Rp 30 ribu per liter," katanya.
Meskipun harga mulai turun, pembeli masih belum kembali normal. Sebab bertepatan dengan tahun ajaran baru untuk anak sekolah. Namun, untuk stok sudah kembali normal.
Pedagang sembako lainnya, Darsini mengatakan, harga migor kemasan sudah turun.
Berkisar Rp 17 ribu per liter dari sebelumnya Rp 22 ribu per liter. Ada juga yang Rp 21 ribu per liter dari sebelumnya Rp 25 ribu per liter.
"Tergantung mereknya. Tapi keseluruhan migor kemasan harganya sudah turun," katanya.
Dia menuturkan, pembeli rata-rata untuk kulakan pedagang. Untuk konsumsi rumah tangga masih jarang.
"Mungkin pada belanja di warung dekat rumah, tidak ke pasar," tuturnya.
Bahkan sekarang muncul beberapa merek baru untuk migor kemasan.
Turunnya harga migor kemasan dikarenakan bahan baku yang mencukupi.
Hal itu dikatakan Sub Koordinator Seksi Informasi dan Promosi Dagang Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Didik Haridik Nasaro Godiarsi.
Didik mengatakan, berdasarkan kebijakan pemerintah untuk mendahulukan stok dalam negeri agar harga bisa stabil. Untuk harga migor kemasan, ditentukan dari produsen. Berdasarkan pengemasan, produksi, dan lainnya.
"Biasanya juga berdasarkan persaingan bisnis, kalau produsen minyak A kasih harga segini, minyak B menyeimbangkan harga, biar konsumen tidak berpaling," katanya.