Pebulungkis Sebut Tim Indonesia Tak Dapat Perlakuan Adil, Marcus Gideon: BWF Harus Bertanggung Jawab

Kamis 18-03-2021,14:49 WIB

JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 lantaran diketahui ada kasus positif Covid-19 dalam penerbangan yang ditumpangi oleh skuad Indonesia dari Istanbul ke Birmingham. Pebulutangkis ganda andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon melalui akun Instagramnya pun mempertanyakan sikap dari keputusan yang diambil oleh pihak panitia penyelenggara tersebut. "Mengapa Indonesia tidak mendapat perlakuan yang sama seperti wakil negara lain di All England 2021?, tulis Marcus https://radarbanyumas.co.id/indonesia-sangat-dirugikan/ https://radarbanyumas.co.id/bwf-kami-tunduk-dengan-ketentuan-nhs/ Padahal, saat itu pemain atau ofisial dari Denmark, India, dan Thailand diketahui positif virus corona. Namun, tujuh orang yang diketahui positif akhirnya dinyatakan negatif Covid-19 usai melakukan tes ulang pada Rabu (17/3) pagi waktu setempat. Tes ulang ini pula yang membuat jadwal pertandingan hari pertama All England 2021 mengalami penyesuaian dan baru digelar pada Rabu sore waktu setempat. "Mengapa kami tidak dapat keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya mendaftarkan sistem gelembung untuk menjamin keamanan kita," tulisnya. Sebelumnya, Marcus bersama Kevin sendiri telah memastikan lolos ke babak kedua All England 2021. Kevin/Marcus lolos usai menyingkirkan wakil tuan rumah, Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen. "Malam ini kami kaget mendengar berita bahwa kami [atlet dan ofisial Indonesia] harus mundur dari All England karena ada penumpang yang positif covid bersama kami saat melakukan penerbangan. BWF telah gagal dalam mengatur hal ini," tulisnya. "Sebelum penerbangan, semua wakil dari tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami telah melakukan tes ulang begitu tiba di hotel," tutupnya. Seruan serupa juga lontarkan Kevin Sanjaya dan Jonatan Christie melalui akun Instagramnya, Kamis (18/3) pagi WIB. Mereka meminta Federasi Badminton Dunia (BWF) bertanggung jawab usai Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. "@bwf.official harus bertanggung jawab!" tulis Jonatan di akun Instagram miliknya. "@bwf.official harus bertanggung jawab," tulis Kevin . Sedangkan pebulutangkis putri Indonesia, Greysia Polii meminta BWF untuk menangani persoalan ini dengan hati-hati. Greysia bersama Apriyani juga telah memastikan lolos ke babak kedua All England 2021 usai mendapat bye di babak pertama. "@bwf.official harus bertanggung jawab dan menangani ini dengan hati-hati," tulis Greysia yang disertai hastag selamatkan atlet, selamatkan badminton, dan hastag keadilan. Sementara itu, Humas dan Media PBSI, Fellya Hartono yang mendampingi tim di Birmingham menjelaskan, bahwa ada perbedaan kasus Indonesia dengan kasus Denmark, Thailand, dan India yang sempat positif Covid-19 di All England. Menurutnya, perbedaan dua kasus tersebut adalah perbedaan penyelenggaraan tes dan sistem tracing yang terjadi dalam dua kasus tersebut. "Kalau yang tujuh orang kemarin [Denmark, Thailand, dan India], hasil swab mereka positif itu saat dites di hotel dan dilakukan tes oleh panitia BWF/All England," kata Fellya dalam pernyataanya. "Sementara kami dipaksa mundur karena mendapat email dari pemerintah Inggris yang mengatakan kalau kami satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19," sambungnya. Atas dasar itulah, BWF pun tak bisa berbuat banyak ketika Tim Indonesia diminta menjalani isolasi 10 hari di Birmingham yang berarti mereka juga tak bisa melanjutkan pertarungan di All England. "Sempat ditanyakan ke panitia, BWF tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyampaikan aturan dari Pemerintah Inggris," ujar Manajer Indonesia Ricky Soebagdja. Dapat diketahui, Sehari jelang pertandingan All England dimulai, diumumkan bahwa terdapat temuan kasus positif di skuad India, Denmark, dan Thailand. Namun setelah sehari berselang, orang-orang yang sempat dinyatakan positif tersebut disebut telah negatif dan bisa bertanding di All England. Sementara itu Tim Indonesia justru sudah menjalani tes Covid-19 setibanya di Birmingham dengan hasil seluruh anggota rombongan negatif covid-19. Babak pertama All England pun dimulai dan tiga wakil Indonesia sudah memperoleh kemenangan yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Namun kemudian tiba pengumuman bahwa ada temuan kasus positif Covid-19 di pesawat yang ditumpangi skuad Indonesia dari Istanbul ke Birmingham. Tim Indonesia dinyatakan harus menjalani isolasi 10 hari dan otomatis dipaksa mundur dari All England. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait