Menyambut Idul Fitri Dengan Harapan Besar

Jumat 29-04-2022,09:29 WIB

oleh Dr. Ibnu Hasan, M.Si (Badan Pembina Harian UMP & Ketua PDM Banyumas) Setidaknya ada dua harapan penting dalam menyambut Idul Fitri, yakni harapan meraih Lailatul Qadar dan Ramadhan dua belas bulan. Dua harapan tersebut merupakan puncak prestasi amaliah selama Ramadhan bagi setiap muslim. Meraih Lailatul Qadar, suatu malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan, diincar setiap muslim pada sepuluh hari terakhir. Terutama malam ganjil di bulan Ramadhan dengan totalitas amaliah sebagaimana pesan Rasulullah SAW dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim : “Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada sepuluh hari yang terakhir dari Ramadhan “. Siapakah yang mendapatkan malam Lailatul Qadar? Jawabnya yang tepat tentu Allahu A’lam (Allah yang lebih tahu). Namun jika telusur, setidaknya ada indikator yang dapat ditarik bahwa yang memperoleh malam Lailatul Qadar tercermin pada keshalehan perilakunya. Baik perilaku ibadah khusus terhadap Allah maupun dengan manusia secara umum. Harapan besar memasuki syawal dan seterusnya dapat dihiasi dengan kesalehan akibat Lailatuil Qadar yang telah terinternalisasi pada dirinya. Harapan besar kedua dalam menyambuit Idul Fitri adalah berharap Ramadhan dua belas bulan. Dahsyatnya amaliah dalam Ramadhan terlebih puncaknya pada sepuluh hari yang terakhir dapat diteruskan di bulan berikutnya sepanjang tahun. Kita ingin di bulan Syawal Ramadhan, Zulqa’dah dan Zulhijjah serasa Ramadhan, dan seterusnya hingga Ramadhan berikutnya. Masjid tetap ramai, Qurán banyak dibaca dan dikaji, sedekah melimpah, serta banyak yang Qiyamlail di bulan syawal dan seterusnya. Hal ini sesuai dengan ungkapan Arab: Laisal `id liman kana tsaubuhujadidwalakinnal `id liman kana taqwahuyazid” (Bukanlah `id itu bagi orang yang pakaiannya baru, tetapi `id itu bagi orang yang taqwanya bertambah). Inilah dua harapan besar setiap muslim yang tengah mengakhiri Ramadhan dan menyambut Idul Fitri sebagai harapan yang penuh prestasi amaliah. Wallahua’lam. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait