GAZA – Musim panas masih terasa di Gaza, Palestina. Pada akhir musim panas ini, kegiatan belajar mengajar sudah kembali berlangsung di sekolah-sekolah di Gaza. Siswa pun akan mulai banyak menghabiskan waktu di sekolah.
Musim panas ini ternyata tidak diikuti dengan persediaan air bersih untuk menunjang aktivitas siswa dan guru di sekolah. “Persediaan air bersih untuk sekolah tidak selalu ada. Maka, sekolah-sekolah menjadi target pendistribusian air bersih Humanity Water Tank,” lapor Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response (GHR) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), Senin (2/9),
Humanity Water Tank ACT di Palestina, kata Faradiba, memiliki siklus kerja dua minggu. Truk tangki air ini akan berkeliling kota Gaza untuk memenuhi kebutuhan air warga setiap enam hari dalam sepekan. “Humanity Water Tank libur antara hari Jumat, Sabtu, atau Ahad. Setelah dua minggu siklus, distribusi kembali dari awal dan seterusnya,” lanjur Faradiba.
Di wilayah Gaza Utara dan Kota Gaza, setiap hari Humanity Water Tank mengunjungi dua wilayah. Siklus dua minggu Humanity Water Tank dimulai dari wilayah Gaza Utara, lalu ke wilayah Alnazla dan Kota Jabalia, Beit Hanoon dan Beit Lahia, Kota Gaza, dan berakhir di Kota Alshaikh Ejleen. Sedangkan siklus di wilayah Gaza Tengah, Khanyounis, dan Rafah berakhir di wilayah Tal Alsultan.
“Ada sekitar 19.400 penerima manfaat dalam seminggu, atau sama dengan dalam sehari per orang mendapat sekitar 20 liter air,” lanjut Faradiba. Selain ke sekolah, air bersih didistribusikan ke pemukiman masyarakat prasejahtera, masjid, klinik, dan sarana umum lainnya di Wilayah Gaza.
Sejalan dengan hal tersebut, Sri Suroto selaku Kepala Wilayah ACT Jawa Tengah (ACT Jateng), menginformasikan program Humanity Water Tank juga menjalankan misi kemanusiaan di Indonesia. “Untuk meluaskan manfaat, ACT juga mendistribusikan air bersih menyebar di 28 provinsi di Indonesia yang mendapati kasus kekeringan,” ungkap Suroto.
Jadi, tambah Suroto, ACT berkomitmen serius hadir ditengah masyarakat untuk menjadi solusi atas problematika kemanusiaan baik di Indonesia juga lingkup global. “Humanity Water Tank untuk warga Gaza, kita juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya, kemudian bantuan untuk di Yaman, Suriah, dan beberapa negara yang mengalami krisis kemanusiaan,” pungkas Suroto. (*)