BURIRAM - Tak sedikit yang membantah bahwa juara dunia MotoGP bakal direbut kembali Marc Marquez. Ya, setelah MotoGP Aragon, rider andalan Repsol Honda itu telah merebut 300 poin dari balapan yang tinggal lima seri lagi. Poin itu menggenapkan selisih 98 angka dengan jagoan Ducati Andrea Dovizioso yang berada di posisi runner up klasemen.
Dari jumlah itu, Marquez punya kans pertama menyegel gelar juara dunia. The Baby Alien-sebutan Marquez- juga tak perlu menunggu sampai final Valencia untuk meraih gelar ke delapannya di pentas world championship atau yang keenam di kelas premier.
Gelar juara bisa diraih dengan satu syarat, ia harus konsisten dalam Grand Prix Thailand di Buriram, akhir pekan nanti. Marquez hanya butuh 2 poin lebih banyak dari Dovi akhir pekan ini untuk mengamankan gelar.
Marquez datang ke Sirkuit Buriram dengan konfidensi tinggi. Ya, Seri Thailand tahun lalu menjadi duel Marquez atas Dovisozo dalam duel tikungan terakhir lap terakhir mereka. Setelahnya, pembalap Spanyol itu selalu kalah dari rider Ducati tersebut.
Apalagi dia punya sejarah bagus ketika memastikan lima gelar MotoGP yang sudah dia menangi. Khususnya pada seri-seri terakhir yang berlangsung di Asia dan Australia. Salah satunya seperti yang tersaji di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang 2018.
Saat itu, Marquez dan Dovi berjarak 77 poin sebelum balapan. Di situasi yang sama Dovi punya peluang mengganjal laju Marquez setelah mendapatkan pole position. Sayangnya di tengah balapan, Dovi tergelincir saat tersisa dua lap. Dan Marquez memenangi balapan sekaligus mengunci gelar kelimanya di MotoGP. Upaya serupa bakal tersaji di Buriram Minggu (6/10).
"Seri Thailand adalah satu dari sekian banyak momen terbaik kami tahun lalu, semoga kami bisa menampilkan performa terbaik buat para fans," ujarnya seperti yang dilansir dari situs resmi Honda Racing.
Peluang Marquez mengunci gelar juga cukup besar. Jika mengacu performa Dovi yang jeblok dalam tiga balapan terakhir. Meskipun berhasil finis runner up di GP Aragon, gap antara Dovi cukup jauh dari pemimpin balapan. Yakni, 4,836 detik di belakang Marquez.
Dovi sadar betul dirinya butuh podium di Buriram untuk menggagalkan pesta lebih cepat Marquez. Hasil di Aragon diakui pembalap Italia itu memberikan dampak positif terhadap performa Desmosedici GP19. Melihat kondisi ini, Dovi mengakui peluangnya menyabet juara dunia adalah nol.
"Kami berbeda 98 poin dan dia masih ada di atas saya. Ini membuat frustrasi, tapi sekarang saatnya untuk melakukan yang terbaik," pungkas Dovi seperti dilansir Tuttomotoriweb. (dbs/fin/tgr)