SKYGOWN Bridal & Fashion Designer
Pandemi Covid-19 membuat kita saling menjaga jarak satu sama lain. Namun tidak seharusnya jaga jarak secara fisik membuat kita membatasi jarak pada kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan oleh Betty Tan, owner Sky Gown. Sejak pandemi corona merebak di awal Maret 2020, Betty langsung mengubah gallery wedding gown nya menjadi produsen baju hazmat atau baju APD (alat pelindung diri). Tidak tanggung-tanggung, gallery yang berada di Jalan Brigjend Encung Ruko Timur Pasar Ikan Hias Purwokerto ini disulap hingga dapat memproduksi 3000 baju yang mirip dengan pakaian astronot ini. Ribuan baju hazmat produksinya dibagikan gratis kepada lebih dari 100 rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di wilayah Barlingmascakeb. Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap tenaga medis yang berjuang langsung di garda terdepan melawan virus corona ujar Betty. Bukan itu saja, wanita kelahiran Tanjung Selor Kalimantan Utara ini juga memproduksi 5000 masker dengan berbagai bahan dan model. Masker juga dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Saya bersyukur banyak mendapat support dan bantuan dari para donatur ujarnya. Berkat kepeduliannya Betty diganjar piagam penghargaan dari Kapolresta Banyumas.
Memasuki era wedding new normal (adaptasi kebiasaan baru) gallery wedding gown yang sudah eksis sejak tahun 2015 ini mulai memproduksi kembali gaun pengantin dan jas. Mulai awal Juli lalu pesanan sudah mulai berdatangan. Biasanya gaun pengantin dipesan secara custom oleh calon mempelai wanita. Calon mempelai bisa pesan langsung sesuai model yang diinginkan atau bisa juga menyewa koleksi gaun yang tersedia di gallery kami jelasnya. Mempelai jangan khawatir menggunakan model gaun yang sama dengan orang lain. Betty menjamin gaun di gallerynya hanya dipakai maksimal tiga kali, setelah itu gaun akan dijual. Biasanya dikirim ke Jakarta, di sana sudah banyak yang menunggu koleksi saya ujarnya. Kini koleksi gaun pengantin yang dimilikinya telah mencapai lebih dari 500 potong.
Sky Gown memberikan harga spesial bagi konsumen yang akan menyewa gaun pengantin dan pesta di era wedding new normal ini. Discount hingga 50% dari harga sebelum covid, tergantung bahan dan motif gaun ujar Betty. Pecinta fashion dan hobby difoto ini selalu mendesain sendiri gaun pengantin yang dipesan. Sementara urusan jahit-menjahit dipercayakan kepada karyawannya yang sudah terlatih. Gaun pengantin yang banyak dipesan belakangan adalah gaun yang bernuansa simple, mengingat resepsi wedding yang diselenggarakan juga masih bersifat sederhana, seperti pemberkatan. Biaya yang dikenakan untuk sewa gaun bervariasi. Biasanya Betty akan mengenakan biaya sewa sebesar 70% dari harga gaun untuk penyewa pertama. Sementara penyewa kedua dan ketiga akan mendapatkan harga 50% dan 40% nya saja.
Kini Betty juga memproduksi masker dengan brand Sky Gown (Fashion Mask) dengan berbagai motif dan bahan. Masker dijual dengan kisaran harga 35.000 hingga 150.000. Kini masker telah menjadi bagian dari trend fashion sehingga kami buat yang benar-benar beda dan eksklusif, bahkan ada yang bertahtakan crystal swarovski ujarnya. Sky Gown juga menerima pesanan masker dengan brand perusahaan, sekolah dll dalam partai besar.
Di era wedding new normal ini Betty selalu memperhatikan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Semua gaun koleksinya divacuum dan difogging dengan disinfektan khusus sebelum dipakai. Crew Sky Gown juga akan selalu mengenakan masker dan face shield setiap fitting gaun. Tamu yang masuk area gallery juga diharuskan mencuci tangan, memakai masker dan disemprot dengan disinfektan. Kami berharap dengan prosedur ini bisa ikut meminimalisir penyebaran virus Covid 19 dan memberikan kenyamanan bagi konsumen, karena Sky Gown memang sangat care terhadap hal tersebut ujar Betty. (*)
ig : skygown91
wa : 085290899991