LEBIH DULU: Ustadz Masnun Alim Al-Hafid mengimami Salat Isya dan Tarawih pertama di Masjid Agung Baitusalam, Purwokerto, Jumat (1/4). Bawah, Tim BHRD Banyumas saat melakukan pemantauan hilal dari menara pandang. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS)
PURWOKERTO - Selagi adzan Isya berkumandang, satu persatu jemaah datang memenuhi setiap sisi Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Jumat, (1/4).
Wajah sumringah terpancar dari setiap jemaah. Ya, setelah dua tahun melaksanakan Salat Tarawih di rumah, tahun ini pemerintah memperbolehkan Salat Tarawih secara berjamaah.
Ketua Panitia Amaliah Ramadan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Samingan mengatakan, berdasarkan maklumat dari Muhammadiyah hari puasa jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
"Kita melihat atau membaca maklumat dari Muhammadiyah, bahwa hilal sudah muncul dan hisab sudah di atas dua derajat," kata dia.
Ia menambahkan, sudah banyak masyarakat yang merindukan Salat Tarawih berjamaah di masjid. Dan puasa kali ini ia sebut, sudah ada beberapa pelonggaran dari pemerintah.
"Kita melayani umat yang majemuk, jadi sambil menunggu keputusan pemerintah kami punya program malam ini kita laksanakan Salat Tarawih karena banyak umat yang mengikuti Salat Tarawih malam ini dan puasa pada esok hari. Sudah banyak yang rindu tarawih di Masjid Agung," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah merapatkan barisan shaf salat. Jaga jarak ia sebut, sudah tidak diterapkan lagi. Meski begitu, sarana cuci tangan tetap disediakan. Hand sanitizer juga selalu siap sedia.
"Sudah tidak jaga jarak. Tapi tetap protokol kesehatan, dan wajib masker," ujar dia.
https://radarbanyumas.co.id/anggota-ormas-muhammadiyah-ibadah-puasa-lebih-awal-sekjen-pbnu-kita-hormati-semoga-bisa-disikapi-lebih-dewasa/
Kegiatan puasa lainnnya, lanjut dia, seperti untuk buka bersama, pihaknya menyiapkan antara 300 - 500 kudapan untuk berbuka puasa.
"Secara umum untuk protokol kesehatan kita ikuti dari pemerintah," pungkasnya.
Laman Berikutnya
LEBIH DULU: Ustadz Masnun Alim Al-Hafid mengimami Salat Isya dan Tarawih pertama di Masjid Agung Baitusalam, Purwokerto, Jumat (1/4). Bawah, Tim BHRD Banyumas saat melakukan pemantauan hilal dari menara pandang. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS)
Sudut Pandang Tim Pemantau Terbatas
Sementara itu, Salat Tarawih yang ditetapkan pemerintah baru akan dilaksanakan pada, Sabtu (2/4) hari ini. Pasalnya, dari hasil pemantauan hilal yang dilakukan Tim Badan Hisab Rukyah Daerah (BHRD) Banyumas di Menara Pandang, Jumat (1/4) kemarin, hilal tidak terlihat karena terhalang kabut dan sedikit curah hujan.
Tim BHRD Banyumas, Aris Nurahman mengatakan, dengan kondisi berkabut dan sedikit curah hujan rendah menyebabkan sudut pandang tim pemantau terbatas. Dengan teropong saja yang mendekatkan pandangan tidak bisa maksimal menembus kabut.
"Apalagi dengan mata kita yang terbatas. Kemungkinan sementara tidak terlihat hilal dari sini (menara pandang)," katanya.
Aris menjelaskan, imbas dari terbatasnya pandangan pemantauan hilal, hilal tidak mungkin terlihat dari menara pandang. Tidak tahu bagaimana hasil dari titik pantau di daerah lain.
Jika ada tim yang melihat, maka diambil sumpahnya oleh petugas dari Pengadilan Agama setempat sebagai bahan pertimbangan Isbat Kemenag pusat menetapkan awal Ramadan.
"Tetapi jika dari titik pantau seluruh Indonesia tidak ada yang melihat maka Isbat menetapkan, hari ini (Jumat) belum Salat Tarawih karena masuk tanggal 30 Syakban. Artinya besok (hari ini) baru tarawih," terang dia.
https://radarbanyumas.co.id/anggota-ormas-muhammadiyah-ibadah-puasa-lebih-awal-sekjen-pbnu-kita-hormati-semoga-bisa-disikapi-lebih-dewasa/
KaKanKemenag Banyumas, H Aziz Muslim SAg MPdI melalui Kasi Bimas, H Afifuddin Idrus SAg MPdI memastikan sampai batas waktu yang ditentukan hilal tidak terlihat dari menara pandang. Penyebabnya bisa karena kabut akibat cuaca mendung.
"Hilal tidak terlihat dari ketinggian 170 mdpl dengan waktu matahari terbenam 17:49:28,35 WIB dan hilal terbenam 17:58:41,49 WIB," pungkasnya. (aam/yda/why)