Lokawisata Baturaden. DOK/RADARMAS
PURWOKERTO-Ditengah geliatnya pariwisata di Kabupaten Banyumas, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, berencana menaikkan tarif masuk Lokawisata Baturraden.
Penyesuaian tarif, menurut Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani merupakan hasil kajian bersama DPRD. Salah satu yang menjadi pertimbangan, kata dia, adalah tarif objek wisata lain di sekitar Barlingmascakep telah mengalami kenaikan sejak lama.
Sehingga Pemkab pun melakukan penyesuaian, dan berusaha masih paling murah diantara yang lain.
"Ini kan hasil dengan DPRD juga. Pertimbangannya tarif objek wisata di sekitar Barlingmascakep sudah naik sejak lama. Kita menyesuaikan. Dan kita berusaha tetap yang lebih murah. Terjangkaulah," kata dia.
Menurutnya, kenaikan tarif direncanakan di Obwis Baturraden, THR Pangsar Soedirman, Balai Kemambang dan beberapa obwis lain milik Pemkab. Skema harga, kata dia, juga berubah dari harga tiket yang hari biasa dan hari libur selama ini sama, akan dibedakan.
"Sebelumnya di Baturaden kan Rp 14.000. Hari biasa dan hari libur sama. Nah ada rencana penyesuian jadi hari biasa Rp 20.000 sedangkan hari libur Rp 25.000. Data lain tidak sedang saya pegang, nanti saya hubungi balik. Kalau balekemambang tadinya Rp 3.000 jadi Rp 5.000," kata dia.
Pembedaan dilakukan, kata Asis, agar masyarakat membuat pilihan masuk ke obwis di harga murah, yakni di hari biasa. Sebab terjadi beda harga antar hari libur yang sudah pasti lebih ramai dan pilihan utama.
"Agar hari biasa jadi pilihan untuk berwisata, karena lebih murah," kata dia.
Rencana kenaikan tiket pada sejumlah obyek wisata tersebut mendapat tanggapan dari Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPC HPI). Selain sosialisasi, pelaku wisata meminta adanya peningkatan fasilitas dan wahana.
Ketua DPC HPI Banyumas, Heri Narsinto mengatakan, kenaikan tiket masuk obyek wisata harus mempertimbangkan daya jual dari obyek wisata tersebut. Salah satu pertimbangannya yaitu fasilitas dan wahana yang tersedia.
”Adanya kenaikan tarif diharapkan ada pula nilai lebih dari kenaikan itu sendiri," katanya.
"Nilai lebih ini akan berdampak pada tingkat kunjungan dan para pelaku di lapangan,” lanjutnya.
Kenaikan tarif merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, jangan sampai pelaku wisata dan wisatawan merasa kecewa karena pelayanan, kenyamanan, daya tarik yang didapatkan tak sebanding dengan harga tiket.
Saat harga tiket baru diberlakukan, pihaknya juga akan melakukan penyesuaian terhadap tarif jasa pemandu wisata.
”Ini menjadi pekerjaan rumah kami untuk bernegosiasi dengan asosiasi dan biro perjalanan wisata dan pengguna jasa, agar menentukan tarif yang sesuai dan lebih bijak,” kata dia.(hkm)