Grafis
PURWOKERTO-Awal tahun 2019, permintaan trombosit di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banyumas mengalami peningkatan 43 persen. Naiknya permintaan tersebut dinilai karena seiring kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue di Banyumas.
Kasi Pelayanan Donor Darah UDD PMI Banyumas Muhammad Mulkhanasir SKM mengatakan, rata-rata permintaan trombosit di tahun 2018 setiap bulannya yakni 156. Sementara, di awal tahun 2019 menjadi 277 per bulan.
"Artinya ada kenaikan 121 trombosit rata-rata tiap bulannya atau 43 persen," terangnya.
Dia mengatakan, untuk tahun 2019 pada Januari lalu permintaan trombosit mencapai 324. Sedangkan di Februari hingga 25 Februari 231.
"Kami selalu memberikan cadangan trombosit, karena ditakutkan akan kebutuhan mendadak. Apalagi informasinya ada peningkatan kasus DBD di Banyumas. Sehingga stok sangat dibutuhkan," ucapnya.
Menurutnya, selama ini belum pernah terjadi kekurangan untuk menyediakan trombosit. Untuk sekarang ini, kata dia ketersediaan trombosit masih aman. Nyaris tidak terjadi kekurangan.
"Sempat terjadi stok menipis untuk golongan A, namun bukan trombositnya. Tetapi golongan darah," ucapnya.
Untuk itu, UDD PMI Banyumas terus menggalakkan donor darah. Salah satunya donor darah yang digelar di Pendopo Sipanji pada Senin (25/2) kemarin. Donor darah tersebut dalam rangka Hari Jadi Banyumas.
"Meskipun sudah aman, dengan donor darah ini kami harapkan bisa menambah stok sehingga persediaan darah maupun trombosit di UDD PMI Banyumas semakin aman," jelasnya.
Untuk persediaan darah golongan A 195 kantong, golongan B 255 kantong, golongan O 259 kantong, dan golongan darah AB sebanyak 102 kantong. "Stok kami masih aman," tutupnya. (ida)