Kondisi Jalan Jendral Soedirman, tepatnya di Alun-Alun Purwokerto. KEMUNING/RADARMAS
PURWOKERTO-Water Barrier di Jalan Jendral Soedirman, tepatnya di Alun-Alun Purwokerto telah dibongkar Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas. Setelah dicopot, Rabu (7/11), banyak pelanggaran yang terjadi di lokasi tersebut.
Diantaranya pejalan kaki yang menyebrang di luar zebracross, pengendara yang melintas di jalur yang berlawanan, dan kendaraan yang menyebrang di zebracross. Bahkan, kerawanan kecelakaan juga langsung timbul akibat keseremawutan tersebut.
"Tambah semrawut. Harusnya tetap ada barrrier. Masa di tempat paling ramai di siang dan malam, tanpa rekayasa. Bikin potensi kecelakaan meningkat," kata Aji, salah satu warga yang kemarin melintas.
Dia menunjukan titik persimpangan Jalan Pengadilan dan Jenderal Soedirman. Di satu sisi ada yang menyeberang, satu sisi lagi lurus. Padahal, di lokasi itu ada zebra cross.
"Saat dari semua sisi itu akan masuk, siapa yang mengatur. Hanya andalkan kesadaran, ya pasti rawan kecelakaan nantinya," tambah warga Kalibagor ini.
Karenanya, dia mengatakan sudah pas dimana ada water barier yang dipasang. Karena, ketika keluar dari jalan Pengadilan, pengendara akan langsung belok kiri. Sementara pejalan kaki yang menyebrang tinggal melihat satu arus saja.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Bidang Prasarana Lalu Lintas Dishub Banyumas R Hermawan mengatakan, hingga saat ini diakuinya masih sering terjadi pelanggaran di lokasi tersebut. Bukan hanya pelanggaran yang dilakukan pengendara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan pejalan kaki.
"Dan ketika ada yang melanggar, petugas ATCS langsung memperingatkan melalui ATCS. Kalau sudah patuh, seharusnya tanpa Barrierpun lalu lintas tidak masalah," kata dia. (ing/ttg)