PURWOKERTO-Wilayah perkotaan Purwokerto terus bergeliat dengan gedung tinggi. Bahkan, saat ini banyak bangunan lebih dari dua lantai. Sayang, meningkatnya perkembangan pembangunan di Banyumas masih belum diimbangi dengan armada yang canggih sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran.
"Armada yang ada sekarang masih kurang optimal untuk menangani jika ada kebakaran di gedung tinggi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas, Daryono, kepada Radar Banyumas.
Dia mengatakan, armada yang dimiliki ada delapan unit yang terbagi di tiga pos Damkar yaitu di Purwokerto, Wangon, dan Kemranjen. Dari delapan armada tersebut, baru tiga unit armada dengan kemampuan tangga dan komando pengurai jalan yang bisa menjangkau gedung maksimal tiga lantai. Sedangkan di wilayah Purwokerto, saat ini, gedung-gedung yang ada lebih dari tiga lantai.
Daryono menuturkan, untuk kapasitas air pada lima unit armada Damkar sebanyak lima ribu hingga enam ribu liter. Sedangkan tiga unit berkapasitas tiga ribu hingga empat ribu liter.
Terkait kurangnya armada Damkar, Daryono sudah mengajukan usulan untuk ditambah armada, tetapi belum terealisasi. Apalagi tahun depan akan ditambah pos baru di Ajibarang.
"Harapannya setiap kecamatan ada satu pos damkar, tapi bisa dilakukan bertahap," tuturnya.
Dikatakan dia, adanya pembagian pos Damkar sekarang dapat menangani di daerah terdekat. Seperti di wilayah Banyumas Barat, Banyumas Timur, dan wilayah perkotaan.
Dari data yang ada, selama Maret sudah terjadi enam kasus kebakaran yang didominasi tempat tinggal. Ia menghimbau, agar sebelum bepergian atau setelah menggunakan peralatan elektronik, agar dicek lagi sudah dimatikan atau belum.
Selain itu, untuk gedung bertingkat lebih dari tiga lantai, di setiap lantai disediakan alat pemadam. Hal itu untuk meminimalisir api yang membesar jika terjadi kebakaran. (ely/ttg)