Dirut dan Dirtek PDAM Inspeksi Lokasi Intake
PURWOKERTO-Banjir bandang yang melanda sejumlah sungai di Kabupaten Banyumas, minggu malam kemarin, membuat pelayanan PDAM Tirta Satria terganggu. Pasalnya, akibat banjir tersebut kekeruhan air khususnya di Sungai Serayu dan Logawa yang merupakan sumber air dari PDAM, mengalami tingkat kekeruhan yang cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah pompa air terpaksa harus dihentikan beberapa saat.
"Banjir di Kabupaten Banyumas sejauh ini relatif aman (tidak ada kerusakan alat). Hanya saja pada saat banjir, seperti di Sungai Serayu dan Logawa, kekeruhannya sudah tidak memungkinkan untuk di produksi, ya terpaksa berhenti beroperasi. Tapi itu hanya sesaat, berhenti paling satu atau dua jam saja," jelas Direktur Teknis PDAM Tirta Satria, Wipi Supriyanto, Rabu (18/10).
CEK LOKASI : Direktur Utama PDAM Tirta Satria, Agus Subali (kiri) bersama Direktur Teknis Wipi Supriyanto (kanan) dan staf saat inspeksi intake di Sidabowa.
Wipi menjelaskan, tingkat kekeruhan air yang bisa diproduksi oleh PDAM, dibawah 600 Nephelometric Turbidity Unit (NTUs). Lebih dari itu, kata dia air sudah tidak bisa diproduksi lagi.
Meskipun demikian, secara keseluruhan dampak banjir bandang yang melanda wilayah Banyumas tidak terlalu besar. Sejumlah peralatan PDAM tidak mengalami kerusakan akibat banjir tersebut, karena dapat ditangani dengan cepat oleh petugas yang berjaga.
"Jadi kalau pas lagi keruh dan banjir besar selama tidak menggerus bangunan intinya tidak masalah. Kita juga sudah siap-siap, kalau tidak memungkinkan ya pompa kita matikan supaya tidak merusak pompa. Kita tempatkan petugas di masing-masing intake, mereka stand bye 24 jam," ungkapnya.
Disamping itu, pasca banjir bandang kemarin, dirinya bersama Direktur Utama PDAM Tirta Satria, Agus Subali terus melakukan inspeksi ke lokasi-lokasi yang ada di SUngai Serayu dan Logawa. Inspeksi itu, kata dia sebagai langkah antisipasi apabila ada banjir bandang susulan.
"Saya dengan Dirut sedang tinjau lapangan lokasi intake di Dawuhan, Kaliori, dan Pegalongan dalam rangka antisipasi kerusakan akibat banjir dan lainnya," tambahnya.
Sementara itu, terkait tidak mengalirnya air di kelurahan Tanjung dimungkinkan karena masuk angin. Tindakan yang dilakukan PDAM Tirta Satria dalam waktu dekat adalah blow off atau membuang angin dari pipa. Maka, pelayanan akan segera normal kembali. (why)