PURWOKERTO- Tahun ini, PT Pegadaian (Persero) Kantor cabang Purwokerto menargetkan Outstanding Loan (OSL) atau posisi pinjaman sebesar Rp 85 miliar. Hingga Maret 2017, sudah tercapai Rp 72 miliar.
"Kalau dilihat dari presentase, sudah mencapai 84 persen," ujar Customer Service Pegadaian Kanotr Cabang Purwokerto, Nur Endah Yuwatiningsih.
Endah mengatakan, upaya mencapai target tersebut dengan menggelar bazar, grebek pasar tradisional, dan literasi di instansi seperti Bazar Lelang Pegadaian yang diselenggarakan pada Kamis (6/4) dan Jumat (7/4).
Perhiasan-perhiasan yang dilelang tersebut merupakan hasil dari barang gadai yang tidak ditebus oleh pemiliknya. Harga yang ditawarkan lebih murah.
"Pembayaran bisa cash atau kredit," ujarnya. Dia menjelaskan, jika dibeli secara kredit, pembeli tidak dapat langsung memegang emas yang dibelinya. Sebab, masih dalam proses cicilan. Di awal, pembeli membayarkan tanda jadi setelah ada proses lelang.
"Semisal harga emas Rp 2 juta dan dari lelang dijumpai harga Rp 1,5 juta, jadi pembeli membayar Rp 500 ribu sebagai tanda jadi," jelas Endah.
Setelah pembayaran tanda jadi, pembeli hanya mendapat surat gadai. Barang yang dipilih pembeli baru bisa dimiliki setelah cicilan lunas. (ely)