PURWOKERTO - Untuk mengajak seluruh masyarakat Banyumas untuk membudayakan hidup sehat, Pemkab Banyumas mencanangkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Pencanangan dilakukan, di Kampus Poltekes Semarang Kampus 7 Karangmangu, Baturraden, Sabtu (25/2). Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Wakil Bupati Banyumas, Direktur Rumah Sakit, Pimpinan OPD, Camat, dan sejumlah mitra seperti BPJS dan Rotary Club.
Sebelum pencanangan ribuan kader kesehatan dari berbagai desa dan kelurahan, mengikuti senam aerobic dan senam mere-mere.
Para kader kesehatan itu juga diajak bermain game. Kegiatan juga dimeriahkan oleh musik kentong dari Pramuka Saka Bina Husada Binaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Usai senam para peserta dan undangan menikmati buah pisang yang disediakan oleh penyelenggara. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, Sriyono mengatakan, Germas bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan keluarga sehat, desa sehat, kecamatan sehat, dan kabupaten sehat untuk menuju Indonesia Sehat.
"Germas diharapkan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab bahwa sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Oleh karenanya setiap individu dan keluarga untuk berperilaku sehat dengan pola hidup bersih dan sehat," kata Sriyono.
Menurut Sriyono, berbagai kegiatan Germas adalah senam sehat, cek kesehatan gratis dan juga sarasehan. Sarasehan pola hidup bersih dan sehat oleh Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan, Jawa Tengah Gayeng Nginceg Wong Meteng oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi dan Materi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
"Sarasehan dimaksudkan untuk meningkatkan kader kesehatan dengan ilmu menjaga kesehatan yang dimiliki untuk dipraktekan, dan menjadi contoh serta membantu sosialisasi kepada masyarakat," jelasnya.
Bupati Banyumas, Ir H Achmad Husein menilai, permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat. Padahal, menurutnya upaya pemerintah dalam menyediakan pembiayaan layanan kesehatan sudah cukup tinggi.
"Biaya BPJS untuk Banyumas lebih dari Rp 200 miliar sedangkan Kartu Banyumas Sehat Rp 60 miliar, coba bayangkan apabila untuk mebangun jalan sudah berapa ribu kilometer yang terbangun," kata Husein.
Menurut Husein, persoalan kesehatan di Banyumas sebenarnya dapat dicegah bila fokus kesehatan diutamakan pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuh-kembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan masyarakat," kata Husein.
Husein mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
"Budayakan hidup sehat dengan melakukan langkah kecil melalui perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat, dengan kembali ke alam, misalnya banyak mengkonsumi sayuran, buah-buahan dan juga tanaman obat seperti kencur, kunyit, temulawak dan lain-lain,"ungkapya.
Untuk menyukseskan germas, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Lebih lanjut, Husein mengajak agar dunia usaha, tokoh agama, akademisi, dan masyarakat, harus memberikan dukungan, komitmen, dan peran-sertanya dalam bergotong royong meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. (why)