PURWOKERTO- Investasi di Banyumas terus tumbuh. Bahkan, sampai September lalu, investasi di Banyumas sudah melebih target yang telah ditetapkan.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Aziz Kusumadani mengatakan, dari datanya untuk realisasinya sampai September sudah mencapai Rp 479.568.972.911. Angka tersebut sudah melebihi 98 persen dari target yang dipatok Rp 240 miliar.
"Realisasi dari nilai investasi berskala nasional kita sampai dengan September sudah melebihi target,"ujar dia saat ditemui Radarmas, Selasa (18/10) kemarin.
Dia menuturkan, apabila dibandingkan realisasi di 2015 dengan periode yang sama turun sekitar Rp 130 miliar. Penyebabnya kata dia, karena pada 2015 yang lalu banyak hotel, supermarket dan jasa yang menginvestasikannya di Kabupaten Banyumas. Meski demikian, menurut dia penurunan ini tidak terlalu dikhawatirkan.
"Realisasi pada 2015 mencapai Rp 609.535.145.592 dari target Rp 235.000.000.000 atau mencapai 259 persen dari target. Sementara penyumbang investasi terbesar di Kabupaten Banyumas ada di perhotelan, rumah makan atau restoran dan jasa lainnya,"kata dia.
Aziz menambahkan, perhitungan nilai investasi ini berdasarkan modal yang disebutkan pertama oleh investor ketika meminta perizinan. Dia mengungkapkan, memang dalam ketentuan investasi haruslah selalu dicantumkan modal awal dari setiap investasinya.
"Kita hitung berdasarkan modal awal yang dicantumkan oleh investor ketika meminta perizinan. Memang akan ada kolom untuk mengisi itu,"sambung dia.
Seperti diketahui, angka investasi ini telah ditetapkan pada 2013 menjadi target nilai investasi oleh Bupati Banyumas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian, RPJMD ini berlaku dari 2013 sampai dengan 2018. Dari RPJMD ini akan menurunkan Rencana Strategis (Restra) dari tiap-tiap SKPD yang ada di Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan data dari BPMPP nilai investasi yang mencapai Rp 479 miliar ini disumbang oleh 813 investor berskala nasional. Angka tersebut juga melebihi target yang mematok 580 investor saja. Sementara angka investasi ini mampu menyerap tenaga kerja dengan rasio 12 persen.(rez/acd)