Gowes itu bisa bikin lupa waktu. Atau juga bikin lupa istri dan anak. Apalagi kalau sudah ramai-ramai gowes. Hanya terasa saat acara gowes selesai. Meski, sudah terbiasa, ada beberapa bagian tubuh yang sering mengalami rasa sakit setelah gowes. Seperti Achilles Tendons. Achilles tendons ini adalah otot (tendon) yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki atau engkel. Otot ini menghubungkan otot betis dengan tumit. Jika anda mengalami rasa sakit pada tendon ini, itu biasanya mengindikasikan adanya masalah dengan teknik pedaling. Masalah achilles tendon sering diakibatkan angkling atau pergerakan pergelangan kaki saat menggenjot pedal. Hal ini umumnya berhubungan dengan sadel yang terlalu tinggi, yang memaksa goweser untuk menggunakan ujung jarinya secara eksesif untuk meraih pedal pada posisi terbawah. Bisa juga disebabkan oleh cleat anda diseting terlalu jauh ke depan atau sebaliknya pedaling dengan ujung kaki. Semakin jauh kontak antara kaki dengan pedal maka semakin besar tekanan yang dialami achilles tendons. Bagian lain yang sering sakit adalah pergelangan kaki. Sakit pada pergelangan kaki sering diakibatkan karena angkling atau pergerakan pergelangan kaki saat mengayuh pedal. Bisa juga diakibatkan karena bentuk telapak kaki anda yang datar flat footed dimana sepatu orthotic biasanya dapat membantu. Sebab lain adalah karena pedal atau lengan pedal crank yang bengkok menyebabkan kaki berguling-guling maju dan mundur saat pedal berputar. Sakit di bagian lutut juga kerap menghinggapi goweser. Dibandingkan aktifitas aerobik yang lain, bersepeda apabila dilakukan dengan benar adalah aktifitas aerobik yang memberikan tekanan paling kecil kepada lutut. Namun demikian cidera lutut pesepeda sering terjadi, biasanya akibat salah teknik atau kesalahan bike fitting. Yang perlu diwaspadai juga sakit karena kesalahan postur saat gowes. Kesalahan postur saat gowes umumnya ditemukan pada tiga tempat yaitu punggung, siku, dan pundak. Punggung semestinya melengkung, seperti jembatan bukan drooping forward antara pinggul dan lengan. Sementara siku seharusnya sedikit ditekuk, tidak lurus dan terkunci. Ini membuat otot lengan beraksi bak shock absorber. Untuk pundak, seharusnya didorong ke depan sehingga otot di depan dada membantu membawa beban tubuh bagian atas secara santai. Penopangan tulang disediakan tetapi dengan resilency otot yang menyediakan shock absortion. (gowes.co/acd)
Siku, Harusnya Sedikit Ditekuk
Sabtu 20-02-2016,12:26 WIB
Kategori :