PONOROGO - Kakek berusia 80 tahun, Hardjo Soetomo, tewas di dalam rumahnya, Jalan Sultan Agung, Ponorogo pada Kamis (24/2).
Dia tak bisa menyelamatkan diri saat api membakar seluruh tempat tinggalnya.
Si jago merah melahap rumah Hardjo pukul 13.00 WIB. Tak lama kemudian, petugas PMK datang untuk memadamkan api.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan petugas pemadam kebakaran dan kepolisian sudah berupaya semaksimal mungkin memadamkan api, tetapi tak bisa menyelamatkan pemilik rumah.
Saat api sudah padam, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di ruang keluarga.
"Penyebab kebakaran masih kami didalami ya, apakah listrik atau putung rokok. Yang jelas korbannya satu,” kata Catur.
Petugas sempat mengalami kendala lantaran banyak warga yang menyaksikan kejadian itu.
Hardjo di ruang keluarga tak bisa bergerak karena lumpuh. Orang yang biasa bersamanya setiap hari saat itu sedang tidak bersamanya. Saat kebakaran terjadi, terdengar suara menyerupai ledakan.
Sumbernya diduga dari gerobak pedagang kaki lima yang setiap harinya dititipkan di tempat tinggal Hardjo.
Salah satu kerabat bernama Vinta Dhito Vadhila mengatakan apabila kakeknya tinggal sendirian di rumahnya.
https://radarbanyumas.co.id/kabar-duka-pondok-pesantren-miftahul-khoirot-karawang-terbakar-delapan-santri-meninggal-di-lantai-2/
Setiap hari, sang kakek ditemani seseorang yang merawatnya bernama Mualim. Saat kejadian, Vinta yang kebetulan melintas melihat kepulan asap. Dia mencoba memutar balik dan memeriksa, tetapi sudah terlambat karena api yang sudah membesar.
"Saya sudah mengira kalau mbah saya tidak akan selamat karena memang lumpuh dan sendirian,” ujar Vinta. (mcr12/jpnn/ttg)
Tags :
Kategori :