WNI Sandera Abu Sayyaf Diselamatkan Lagi

Senin 22-03-2021,13:37 WIB

Foto IStimewa: Empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang sempat ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina disambut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5/2016). Keempat ABK kapal tunda Henry disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar menarik tongkang Christy kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara, dari Cebu, Filipina. Pembajakan terjadi di perairan timur bagian Sabah, Malaysia, Jumat (15/4/2016). JAKARTA - Tentara Filipina kembali menyelamatkan seorang warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf. WNI tersebut diselamatkan di Pulau Kalupag, setelah pada Kamis (18/3) tiga WNI berhasil diselamatkan. https://radarbanyumas.co.id/semua-wni-tahanan-abu-sayyaf-sudah-bebas/ Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam keterangan tertulisnya mengatakan WNI yang diselamatkan tentara Filipina berinisial MK. Seorang laki-laki berusia 14 tahun. MK diselamatkan di Pulau Kalupag pada Minggu (21/3). "Menyusul diselamatkannya tiga WNI korban sandera kelompok Abu Sayyaf pada Kamis (18/3), seorang sandera WNI atas nama MK (laki-laki, 14 tahun) kembali berhasil diselamatkan di Pulau Kalupag pada Minggu (21/3)," demikian dikutip dari Kemlu.go.id, Minggu (21/3). Dalam operasi gabungan tersebut, aparat keamanan berhasil mendesak posisi kelompok Abu Sayyaf melalui kontak tembak. MK diselamatkan petugas ketika kelompok Abu Sayyaf berusaha melarikan diri. Setelah dibebaskan, perwakilan Pemerintah Indonesia di Filipina kemudian menemui MK. "Konsulat Jenderal RI di Davao City, Filipina, melalui anggota TNI Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui dan memeriksa kondisi MK, yang dilaporkan dalam keadaan baik dan sehat," lanjut Kemlu. Dengan diselamatkannya, MK berarti seluruh WNI yang disandera Kelompok Abu Sayyaf telah berhasil dibebaskan. Selanjutnya, MK dan tiga WNI yang telah diselamatkan sebelumnya akan dibawa ke wilayah Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila. Untuk proses repatriasi ke Tanah Air, pemerintah Indonesia, melalui KBRI Manila dan KJRI Davao City akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Sebelumnya, operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina berhasil mendesak posisi Kelompok Abu Sayyaf dalam kontak senjata dan kemudian menyelamatkan MK saat kelompok itu berupaya melarikan diri. “Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan Pemerintah dan Aparat Keamanan Filipina,” demikian Kemlu. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pada Kamis (18/3), Aparat Keamanan Filipina telah melakukan penyelamatan 3 (tiga) dari 4 (empat) WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26), menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat. Penyelamatan dilakukan pada Kamis (18/3) sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok ASG membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut.(gw/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait