Ilustrasi kapal oleng. Foto istimewa
JAKARTA - Otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan, bahwa tiga anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia (WNI) dinyatakan hilang, setelah kapal penangkap ikan mereka terbalik di perairan dekat Pulau Jeju.
"Selain tiga ABK Indonesia, tiga ABK lainnya juga dinyatakan hilang di lokasi yang sama. Mereka semua bekerja di kapal penangkap ikan 32 Myongminho," demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Sabtu (2/1/2021).
https://radarbanyumas.co.id/delapan-bulan-jenazah-abk-asal-pekuncen-belum-dipulangkan/
KBRI Seoul menyampaikan, pihaknya telah memastikan identitas tiga WNI yang bekerja di kapal ikan tersebut dan menghubungi keluarga mereka di Tanah Air. Kata mereka, hinga saat ini, regu pencari dan penyelamat (SAR) Korea Selatan masih melanjutkan pencarian.
"KBRI Seoul memperoleh informasi dari Korean Coast Guard (Badan Keamanan Laut Korsel, red) bahwa tiga dari tujuh awak kapal tersebut adalah WNI dengan inisial IHP, S, dan DIS,” ungkap kantor perwakilan RI itu.
Kapal penangkap ikan 32 Myongminho terbalik di perairan dekat Pulau Jeju pada Selasa (29/12/2020) pukul 19.45 waktu setempat. Kapal terbalik di tengah cuaca buruk dan angin kencang, ombak tinggi, serta suhu dingin.
"Pada Rabu pagi, 30 Desember 2020, tim KBRI Seoul telah berada di Pulau Jeju untuk melakukan koordinasi langsung dengan operasi SAR gabungan Korea Selatan," terang pihak kedutaan.
Sementara itu, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye Kyun, telah memerintahkan tim gabungan dari Badan Keamanan Laut Korsel, pihak kepolisian, pemadam kebakaran (damkar), dan Angkatan Laut Korsel—yang total anggotanya mencapai 964 personel—untuk terlibat dalam operasi pencarian.
Tidak hanya melibatkan ratusan anggota, regu penyelamat itu juga mengerahkan helikopter dan delapan kapal penyelamat.
"Dalam kondisi lapangan yang sangat sulit di tengah cuaca sangat buruk, kapal 32 Myongminho dapat diapungkan dalam keadaan terbalik dan diseret mendekati daratan," tutur KBRI Seoul.
Namun, adanya cuaca buruk menyebabkan upaya penyelamatan dihentikan sementara pada Rabu malam. Cuaca buruk terus berlanjut sampai Kamis sehingga kapal yang sempat terapung kembali tenggelam.
Sejauh ini, tim SAR baru menemukan satu jasad warga Korsel dan beberapa barang yang terdampar di pantai. Beberapa barang diduga milik salah satu ABK Indonesia.
"Tim SAR gabungan Korsel masih terus melakukan pencarian terhadap enam ABK yang masih hilang, termasuk tiga ABK WNI," pungkas KBRI Seoul. (der/fin)