CURI KABEL : Warga Donan berinisial SS dan KU (DPO) menggunakan perahu untuk curi kabel milik Pertamina RU IV.NASRULLOH/RADARMAS
CILACAP-Aksi pencurian kabel yang dilakukan SS dan KU, keduanya warga Kelurahan Donan Kecamatan Tengah, tergolong tidak biasa. Karena mereka menggunakan perahu dalam menjalankan aksinya.
Aksi mereka diketahui Rabu (25/9) sekira pukul 06.30 WIB, ketika telah terjadi pencurian kabel power merk Fujikura ukuran 15p x 0.75-2013 diameter 1 inci dengan panjang kurang lebih 200 meter, di area Laydown Get 12 area Pertamina RU IV.
Pencurian tersebut diketahui ketika petugas keamanan Pertamina RU IV sedang melakukan patroli di area Lay Down Get 12 tersebut. Petugas menaruh curiga ketika melihat pagar seng rusak, dan terbuka seperti bekas congkelan.
Setelah didekati lebih dalam, petugas menemukan ceceran bekas kupasan kulit kabel. Setelah dicek lebih banyak, kabel power yang masih tergulung ditemukan dalam kondisi acak-acakan seperti bekas dipotong dan dicuri.
Polsek Cilacap Tengah yang mendapatkan laporan tersebut kemudian melakukan penyelidikan, dan mengarah ke KU warga Jalan Kalicawang dan SS warga Jalan Krawangsari Kelurahan Donan Cilacap Tengah.
"Ketika mau diamankan, kedua tersangka akan menjual barang curiannya ke lapak rongsok di Jalan Kalidonan. SS bisa diamankan, tetapi KU berhasil melarikan diri dan sekarang jadi DPO," ujar Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kasat Reskrim AKP Onkosen G Sukahar, Jumat (18/10).
Atas perbuatannya tersebut, Pertamina ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp 260 juta.
Area Get 12 tersebut diketahui merupakan area tertutup yang tidak boleh dimasuki masyarakat. SS sendiri yang awalnya mengaku diajak temannya mencari rongsok, mengaku bisa mengakses area tersebut dan mengelabui petugas dengan melalui jalur air dan menggunakan perahu.
"Saya awalnya tidak paham tempatnya. Saya mengikuti perahu dan masuk ke parit, terus di bawah jembatan ada seng, saya masuk ke dalam itu. Dari situ saya masih perlu masuk ke dalam cukup jauh sampai ke tempat di mana kabel-kabel itu ditaruh," ucap SS mengaku melakukan aksinya dini hari.
Dia sendiri diberi tugas untuk membawa kabel yang sudah dipotong oleh rekannya dan dibungkus dengan karung ke perahu. Dari setiap aksinya dia mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 700 ribu hingga jutaan rupiah.
"Saya tidak pernah jual (kabel) tersebut. Tetapi pertama saya dikasih Rp 700 ribu, kemudian Rp 1.100.000, dan ini yang keempat," tandasnya. (nas)