PURWOKERTO - Sebanyak 12 Pengemis Gelandangan Orang Terlantar (PGOT) terjaring razia, Kamis (14/3). Giat operasi yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Banyumas menyasar sejumlah PGOT yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto.
Dari 12 orang PGOT tersebut terdiri dari lima pengamen dan tujuh pengemis.
Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kabupaten Banyumas, Kasmo mengatakan, giat tersebut rutin dilaksanakan untuk mengurangi angka PGOT di Banyumas. "Mereka kita kirim ke Banjarnegara," katanya.
Di Banjarnegara, lanjutnya, akan dilakukan pembinaan yang harapannya para PGOT tersebut tidak kembali lagi pada rutinitasnya. "Mereka akan dibina selama enam bulan," jelas Kasmo.
Tak hanya dewasa, anak dibawah umur justru mendominasi razia tersebut. Sebanyak tujuh anak dibawah umur digelandang untuk pendataan.
Tidak mudah untuk mengamankan para anak dibawah umur yang didapati sedang mengemis, petugas cukup kesulitan untuk mengamankan.
"Bahkan ada ibu-ibu pengemis yang membawa anaknya yang masih berusia tujuh tahun untuk mengemis," ujar dia.
Satu ibu tersebut adalah Daripah dan anaknya. Setelah dilakukan pendataan, diketahui bahwa sepasang ibu dan anak tersebut beralamatkan di Kota Tegal.
Tak hanya dari Tegal, salah satu pengamen perempuan bernama Puput (23) juga berasal dari Semarang.
Kasmo berharap, dengan giat operasi PGOT yang dilakukan secara terus menerus akan mengurangi angka PGOT di Banyumas. (mhd)