Tim Bawor Kuras Habis Kolam Tuak Dari Tiga Produsen di Ajibarang

Selasa 15-05-2018,11:45 WIB

PURWOKERTO - Menjelang bulan Ramadan, Tim Bawor Satria Polres Banyumas menggerebek produsen miras. Tak tanggung-tanggung, Tim Bawor Satria menggerebek tiga produsen tuak sekaligus pada Senin (14/5) kemarin. Tak hanya melakukan penggerebekan, Tim Bawor Satria juga menguras habis semua tuak yang masih berada dalam kolam produksi sekaligus tempat penyimpanan tuak di masing-masing tempat. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kepala Tim Bawor Satria, Iptu Sutrisno menyatakan, tiga produsen tuak yang digerebek berada di wilayah Pancurendang, Ajibarang. Lokasi tersebut sesuai hasil penyelidikan yang telah dilakukan anggota. KURAS : Tim Bawor mengawasi pengurasan kolam penyimpanan tuak oleh salah satu pemilik, yang juga produsen di wilayah Ajibarang. "Tiga produsen tesebut, merupakan industri rumah tangga di wilayah tersebut. Mereka (pemilik, red) adalah Sutarjo (36), Sito (46) dan Naryo (33)," kata dia. Dari tiga lokasi tersebut, Tim Bawor Satria berhasil mengamankan ribuan liter tuak. Tuak tersebut, ditemukan di tempat penyimpanan dalam bentuk kolam. "Tuak tersebut disimpan di kolam yang sengaja dibuat pemiliknya. Dari tiga lokasi itu, ditemukan sekira delapan ribu liter tuak," jelas dia. Namun, karena keterbatasan alat maka sebagian tuak diminta dibuang. Sedangkan sebagian lagi, diamankan ke Mapolres Banyumas untuk dimusnahkan. "Yang kami angkut yang sudah ada di dalam jerigen, atau yang siap kirim. Sebagian yang di kolam, dimasukkan ke jerigen kosong dan yang tidak tertampung dibuang langsung oleh pemiliknya," ungkap dia. Katim Bawor 3, Ipda Rizky Adhianzah Wicaksono STrk memaparkan, tuak tersebut dikirim ke wilayah Jawa Barat. Diantaranya Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya dan wilayah sekitar. "Pengiriman dilakukan pada siang hari, pengiriman rata-rata dalam satu hari mencapai dua ribu liter," papar dia. Menurutnya, produksi tuak di tempat tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tuak berbahan dasar nira tersebut, dibeli dengan harga Rp 100 ribu per satu jerigen. "Keuntungan satu jerigennya sekira Rp 50 ribu per liter," tegas dia. Selain mengamankan tuak, Tim Bawor juga mengamankan kayu laru sebagai barang bukti. Kayu laru ini, digunakan sebagai campuran tuak untuk menambah kandungan alkohol. "Kayu laru sempat dibuang oleh produsen, bahkan sempat ada yang dibakar sebagai upaya menghilangkan barang bukti. Kandungan alhokol tuak ini, sekira 11 persen," pungkas Rizky.(mif/bay)

Tags :
Kategori :

Terkait