Tujuh Buron, Semua dari Luar Banyumas
PURWOKERTO - Satreskrim Polres Banyumas berhasil meringkus tiga kelompok copet lintas wilayah. Total ada enam tersangka yang diciduk polisi dari tiga kelompok copet yang beraksi saat konser musik di GOR Satria Jumat (11/5) lalu.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Wakapolres Kompol Malpa Malacoppo mengatakan, kelompok copet ini beraksi dengan terorganisir. Masing-masing kelompok, setidaknya terdiri dari empat orang.
"Para pelaku tertangkap saat beraksi di konser musik artis Via Vallen di Gor Satria pekan lalu," kata dia.
COPET : Enam Pencopet dengan barang bukti puluhan ponsel dan tiga mobil operasional berplat D berhasil diamankan jajaran Polres Banyumas saat gelaran konser musik Jumat (115) lalu. Satu orang dari jaringan pencopet antarkota ini adalah seorang perempuan. (DIMAS BUDI LANTORO MUKTI PRABOWORADAR BANYUMAS)
Penangkapan terhadap tersangka, bermula dari kecurigaan petugas atas banyaknya HP penonton yang hilang. Dari laporan itu, polisi melakukan penyelidikan.
Akhirnya, satu per satu pelaku berhasil ditangkap. Mereka adalah Reki (31) warga Karawang, Nispi (23) warga Bandung, Kasdiyanto (55) warga Tegal, Supriyanto (43) warga Surabaya, Ali Masda (25) warga Surabaya dan Ardi Laksono (32) warga Tegal.
"Para pelaku ini dari tiga kelompok berbeda, perannya antara lain menunggu eksekutor, pengalih perhatian, mengawasi teman yang beraksi, menerima hasil kejahatan dan bahkan pemain tunggal," jelas dia.
Wakapolres mengungkapkan, para pelaku beraksi dengan mengalihkan perhatian korban saat menyaksikan konser. Saat korban lengah, pelaku lain beraksi mengambil HP korban.
"Dari tangan eksekutor, hp itu kemudian di serahkan ke pelaku lain untuk dimasukkan ke dalam tas. Setelah terkumpul beberapa hp, tas akan diserahkan ke pelaku lain untuk dikumpulkan ke dalam mobil pelaku," ungkap dia.
Dari enam tersangka yang sudah diamankan, polisi masih memburu pelaku lain. Setidaknya ada tujuh pelaku yang belum tertangkap.
"Kami masih mengembangkan kasus ini, sebab ada puluhan hp yang belum diketahui pemiliknya. Juga ada 10 orang yang diamankan dan patut diduga sebagai tersangka, kemungkinan jumlah korban dan tersangka akan bertambah," tegas dia.
Wakapolres memaparkan, kelompok copet ini merupakan sindikat yang terorganisir dengan baik. Mereka rela mengeluarkan biaya operasional, bahkan dengan menyewa mobil demi datang ke acara konser.
"Barang bukti ada tiga mobil masing-masing dua unit Sigra nopol D 1037 AFV dan D 1127 VBM dan Xenia nopol D 1182 AEL. Juga 46 HP berbagai merk, serta tas dan sarana untuk melakukan pencopetan," papar dia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka kini mendekam di balik jeruji besi Polres Banyumas. Mereka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksilam tujuh tahun penjara.
Nispi (23) salah seorang pelaku mengaku, dia mulai menjadi copet sejak dua tahun yang lalu. Empat bulan terakhir, dia gencar melancarkan aksinya bersama kelompoknya.
"Sasarannya di konser-konser musik, sebelumnya pernah dua kali di Bandung, satu di Tasikmalaya. Hasilnya tidak tentu, setelah dijual ke penadah uangnya dibagi rata ke teman-teman," sebut dia.
Dia mengatakan, sebelum beraksi di Purwokerto dia berniat berhenti jadi copet. Namun, dia dibohongi diajak pergi berlibur oleh rekan copetnya.
"Bilangnya mau liburan naik mobil, tapi taunya diajak ke konser," katanya.
Sementara itu salah satu korban Dian (17) warga Sumbang mengaku, dia menyimpam HP Advance di kantong celana jeans bagian belakang. Tapi, belum lama dia masuk ke kerumunan penonton hp itu sudah hilang.
"Baru masuk berusaha ke depan, tapi sampai tengah sudah penuh akhirnya mundur lagi. Pas ngecek hp di celana, sudah tidak ada. Tidak terasa diambilnya," sebut dia.
Aji (17) korban lain mengaku, hp Evercross miliknya disimpan di kantong celana jeans bagian depan. Dia pun tidak tahu ada yang mengambil hp tersebut.
"Sadar hp hilang pas mau ngecek WA, ternyata hp di kantong celana sudah hilang. Beruntung kami dapat informasi ini. Jadi ini mau mengambil hp," tutup dia. (mif/bay)
Tags :
Kategori :