Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabarkan siapa saja pasien Covid-19 yang boleh ke rumah sakit dan sebaiknya berada di rumah atau isolasi mandiri.
Sehingga masyarakat bisa memahami dan tak menambah kapasitas rumah sakit yang kian kelebihan beban atau overload. Salah satu syaratnya, kata dia, terpenting adalah tidak ada keluhan sesak napas.
https://radarbanyumas.co.id/kebutuhan-oksigen-capai-800-ton-per-hari-untuk-pasien-covid-19/
Pihaknya ingin memastikan bahwa yang masuk ke rumah sakit adalah orang-orang yang memang harus dirawat di rumah sakit. Ia meminta masyarakat tidak usah panik.
“Kalau tidak ada sesak napas, kalau saturasi oksigennya masih di atas 95 persen kalau tidak ada komorbid, lebih baik dirawat di rumah kalau positif,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7).
Apa itu saturasi oksigen? Adalah kadar oksigen dalam darah. Masyarakat diimbau memiliki oksimeter untuk mengukur saturasi agar tidak terus menurun.”Atau dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet,” paparnya.
Ia justru khawatir jika pasien Covid-18 masuk rumah sakit, malah terekspos dengan viral load yang tinggi di rumah sakit. Ia menegaskan biarkan RS dipakai untuk orang-orang yang memang harus dirawat, sudah masuk kategori sedang ataupun berat.
“Kemudian kita akan mendisiplinkan orang yang sudah bisa pulang, tidak menularkan lagi. Kondisinya sudah membaik, kita akan pulangkan,” tutur Menkes Budi.
Ia juga berjanji akan merapikan jalur distribusi oksigen ke rumah sakit. Sehingga supply dan demand oksigen untuk seluruh rumah sakit tak akan terjadu kelangkaan.
“Kemudian yang berikutnya kami juga akan menaruh orang di setiap rumah sakit untuk memastikan manajemen ini dijalankan dengan baik, kalau perlu dengan dukungan TNI dan Polri,” ungkapnya.
Kemudian untuk daerah-daerah seperti Jakarta dengan kasus sangat tinggi, sehingga banyak sekali orang yang harus menjalani isolasi mandiri, Kemenkes akan segera mengeluarkan aturan mengenai telemedisin.
Sehingga, baik Rumah Sakit, baik itu perusahaan layanan lain bisa melakukan layanan secara telemedisin untuk mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Termasuk juga pemberian paket obatnya. Sehingga orang yang terkena, dia tidak bisa akses rumah sakit, dia bisa dilayani tetap dengan dokter dan diberikan obat. Nanti dokternya akan ngecek statusnya, sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus masuk rumah sakit atau tidak,” tuturnya. (*/mar/din/JP)