GENOA – Roberto Mancini dan Andriy Shevchenko sama-sama menyimpan memori buruk di Genoa. Semasa masih sama-sama aktif bermain, Mancini dan Sheva pulang dari Luigi Ferraris dengan kekecewaan. Mancio yang kalah atas Genoa saat dia membela Sampdoria musim 1994-1995. Shevchenko sekali datang ke sana dengan AC Milan kalah 0-2 pada 2008-2009.
Nah, begitu sama-sama menangani timnas, baru dini hari nanti WIB mereka kembali ke La Superba -sebutan kota Genoa. Misinya juga sama, mencari muka saat head to head pertama sebagai tactician. Di bawah asuhan Mancini, Italia menjamu Ukraina yang sudah menjalani 19 laga bersama Shevchenko.
Karena, kemenangan pada laga uji coba ini memiliki arti penting. Baik Mancini ataupun Shevchenko belum pernah berpesta di tanah Italia selama menangani timnas. Bahkan, Mancini membuka eranya dengan hanya sekali menang dari lima laga. Itu pun cuma memenangi laga di St Gallen melawan Arab Saudi (29/5).
Georgio Chiellini dkk pun cuma memetik dua kali imbang dari dua laga kandangnya. Di Turin menjamu Belanda (5/6). Lalu Italia ditahan Polandia di Bologna (8/9). ''Awal tidak selalu mudah. Kami perlu bersabar. Meski kata-kata itu tidak ada gunanya di Italia dan di sepak bola,'' ucap Mancini kepada ANSA.
Uji coba ini sebagai bagian persiapan Italia sebelum bertandang ke Chorzow menantang Polandia (15/10). Laga itu penting bagi Italia. Sebab, mengalahkan Orly akan mempertahankan kans Italia selamat dari ancaman degradasi ke League B. ''Sasaran utama kami tetap lolos Euro. Bukan di Nations League,'' klaim allenatore 53 tahun itu.
Jalan Mancini mencari kemenangan pertama di negeri sendiri pun tidak mudah. Apalagi, pemain yang dia panggil pekan lalu satu per satu bertumbangan karena cedera. Simone Zaza di tadi malam WIB sudah digantikan Kevin Lasagna setelah terkena cedera betis Saat sesi latihan, Senin waktu setempat (8/10).
Zaza menjadi pemain keempat yang out dari skuad Mancini karena cedera. Sebelumnya, Danilo D'Ambrosio, Alessio Romagnoli, Patrick Cutrone yang sudah dikembalikan ke klubnya. Media-media Italia, salah satunya Sky Italia menyebut bakal ada perubahan dilakukan Mancini. Salah satunya komposisi lini depan.
Tanpa Zaza dan Mario Balotelli, Mancini mencari solusi lini serang. False nine pun juga sempat dipikirkannya. Federico Bernardeschi, Federico Chiesa, dan Lorenzo Insigne diprediksi mengisi lini depan Italia. ''Lorenzo (Insigne) sedang dalam ketajaman terbaik. Saya harap, pada laga ini dia kembali on fire,'' harapnya.
Berdi pun tak mau ketinggalan. Dia juga ingin menandai caps ke-15-nya ini dengan satu gol lagi. ''Cerita dimulai hari ini untuk masa depan,'' tulis Bernardeschi, di akun Instagram-nya @fbernardeschi. Pada laga pertama, winger Juventus itu main 90 menit melawan Polandia. Dia yang akan jadi false nine.
Ambisi Shevchenko pun juga tak kalah dari Mancini. Maklum, sejak melatih Ukraina di musim panas 2016 belum sekalipun dia menyambangi Italia. Padahal, Italia punya makna yang spesial dalam karirnya. Namanya menjulang ketika membela AC Milan tujuh tahun mulai 1999 sampai 2006.
Sebagai sosok yang beda satu generasi dengan Mancini, baik sebagai pelatih atau selama jadi pemain, mantan Capocannoniere 1999-2000 dan 2003-2004 itu meneladani Mancini. ''Dia pelatih hebat. Banyak memenangi laga dan selalu mencoba memainkan pemain berbeda di tiap laga-laga. Bersamanya, sepak bola Italia akan bangkit,'' puji Shevchenko, dalam wawancara di La Gazzetta dello Sport. Yellow-Blue baru akan melakoni laga Nations League di pekan depan. Ukraina menjamu Republik Ceko (17/10). (ren)