PELATNAS sports climbing (atau panjat tebing) bakal sibuk sekali hingga akhir tahun. Dalam empat bulan terakhir 2018 ini, mereka punya agenda terjun di sembilan kejuaraan internasional. Yang terdekat adalah International Climbing Elite Tournamen yang digeber di Anshun, Tiongkok, 21-22 September mendatang.
Ajang yang hanya melombakan nomor lead dan speed itu bakal menjadi turnamen pemanasan untuk menghadapi ajang serupa selanjutnya. ''Pekan ini, para atlet dikumpulkan di Jogjakarta untuk persiapan akhir,'' kata Sapto Hardiono, manajer pelatnas sport climbing Indonesia. ''Rencana yang akan berangkat ada 15 atlet, kombinasi senior dan junior,'' imbuh dia.
Sembilan kejuraan itu memang melombakan nomor yang berbeda-beda. Namun, semuanya penting untuk memperbaiki performa para atlet di nomor lead dan boulder. Sebagaimana diberitakan, Indonesia memang sangat ahli di nomor speed. Namun, kurang ahli di sektor lead dan boulder. Padahal, yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 adalah nomor kombinasi.
PB FPTI memproyeksikan delapan orang untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade. Empat putra, dan empat putri. Untuk sementara, baru ada Aspar Jaelolo (Jakarta) dan Nurul Iqomah (Nusa Tenggara Barat. Keduanya memang punya skill relatif paling komplet dibandingkan pemanjat lain. ''Mereka bisa turun di nomor mixed combine,'' jelas Sapto. (nap/na)