Angkat Besi dan Wushu Jadi Andalan
JAKARTA - Indonesia sudah pecah telur medali emas di cabor taekwondo melalui nomor poomsae (seni) putri. Harapannya, berturut-turut, medali emas lahirnya lahir dari delegasi olahraga Indonesia di Asian Games 2018. Setidaknya ada dua potensi besar yang bisa muncul hari ini.
Yakni, wushu melalui Lindswell Kwok di nomor taijijian/taijiquan. Kemarin (19/8) atlet wushu asal Medan itu mengemas poin tertinggi dengan 9,75 di taijiquan. Selanjutnya, hari ini, dia berpotensi kembali mengulangi prestasi kemarin.
Terlebih lagi, lawan tangguh dia dari Tiongkok tidak ambil bagian di nomor andalan Lindswell. “Kalau pesaing, Hongkong, Vietnam dan Jepang juga kuat,” terangnya. Melihat hasil tajiquan kemarin, gap skor yang didulang para atlet cukup mepet.
Di nomor lain, Juwita Niza Wasni peraih medali emas nanquan/nandao empat tahun lalu di Incheon Korsel juga berpeluang kembali naik podium. Sayangnya dengan kondisi dia yang masih cedera ACL kaki kiri, Niza punya tantangan besar untuk tampil hebat di nomor nandao hari ini.
Novita, pelatih kepala pelatnas wushu Indonesia melihat semua kemungkinan masih terbuka bagi timnya. “Saya minta doanya saja, Lindswell potensi paling besar, Niza besok dilihat, saya yakin dia masih bisa fight,” ujarnya.
Selama tampil, Niza mendapatkan tapping di lutut kirinya. Langkah preventif tersebut dijalankan agar dia tetap bisa maksimal melakukan gerakan tersulit sekalipun.
Di sisi lain, pada cabor angkat besi wakil Indonesia akan membuktikan hasil latihan setahun terakhir. Sri Wahyuni Agustiani, lifter andalan Indonesia di kelas 48 putri hari akan memburu medali emas pertamanya di ajang Asian Games.
Empat tahun lalu di Incheon, dia masih mendulang perunggu. Kalah dari lifter Kazakhstan, Margarita Yelisseyeva. Sedangkan, di Olimpiade Rio 2016 lalu, Yuni kembali penasaran setelah kalah dari lifter Thailand, Sopita Tanasan. Lifter Thailand itu akan menjadi lawan tangguh bagi Yuni hari ini.
Dirdja Wihardja, pelatih sekaligus manajer pelatnas angkat besi menyebutkan, Yuni masih diandalkan untuk bisa mendulang emas. “Sekarang ini sudah bicara mental, persiapan teknis sudah kami berikan, kami yakin Yuni bisa,” katanya.
Perlakuan maksimal sudah diberikan tim pelatih kepada seluruh lifter pelatnas. Bahkan sejak awal tahun, mereka sudah terpusat berlatih di Pasmar Kwini, Jakarta. Disisi lain, cabor Indonesia lainnya juga bakal memperebutkan medali emas.
Salah satunya yakni balap sepeda nomor downhill putra dan putri. Harapan besar dari Popo Ario Sejati dan Khoiful Mukhib. Sedangkan di putri ada Tiara Andini dan Nining Poerwaningsih. Adapun di renang, I Gede Siman Sudartawa juga diharapkan bisa memecahkan medali bagi kontingen renang dari nomo 50 meter gaya punggung putra. (nap/feb)