LEICESTER – Membalikkan keunggulan satu gol pada leg pertama di Spanyol? Leicester City sudah punya pengalaman ketika membalikkan keunggulan Sevilla 2-1 di Spanyol dengan 2-0 di King Power Stadium, Leicester, kandangnya. Tapi, Atletico Madrid bukan Sevilla, bukan lawan yang mudah dibalikkan keunggulannya.
Bukan klub yang gawangnya mudah dijebol dua kali dan dipaksa tidak bisa menciptakan gol sama sekali ke gawang lawan. Ya itu yang menjadi pekerjaan rumah bagi klub berjuluk The Foxes tersebut dalam leg kedua di perempat final Liga Champions dini hari nanti WIB. (Siaran Langsung Fox Sports 2 pukul 01.45 WIB).
''Mampu lolos sebagai klub Inggris terakhir ke perempat final saja sudah jadi pencapaian yang luar biasa bagi kami. Tinggal tunggu saja sampai pertandingan nanti berakhir. Kami bakal lakukan apapun untuk itu,'' kata pelatih Leicester Craih Shakespeare dalam konferensi pers tadi malam WIB.
Pada leg pertama Leicester kalah 0-1. Dikutip Leicester Mercury, pria yang akrab disapa Shakes itu menyebut timnya takkan bermain di bawah tekanan. ''Karena (Atletico) Madrid tetap favorit karena sejarahnya. Terlepas dari atmosfer hebat yang selalu terjadi di sini (King Power), kami tetap underdog,'' lanjutnya.
Modal 100 persen menang King Power di Liga Champions musim ini saja takkan cukup. Sebab, Los Rojiblancos – julukan Atletico – itu seperti batu. Apalagi dalam sewindu terakhir di Liga Champions. Dalam waktu normal, Atletico tidak pernah kalah dengan defisit dua gol. Tiap kali kalah marjinnya selalu satu gol.
Sementara, tugas wajib Kasper Schmeichel dkk nanti adalah menyudahi laga dengan dua gol marjinnya. Bisa 2-0, 3-1, atau 4-2. Di segala ajang musim ini, cuma Real Madrid, Villarreal dan Real Sociedad yang bisa menghabisi Atletico dengan dua gol lebih. Semuanya terjadi di La Liga.
Tidak mudah. Apalagi Leicester belum tentu diperkuat kaptennya Wes Morgan. Saat sesi latihan kemarin WIB (17/4), Wes sudah ikut berlatih. Situasinya masih fifity-fifty. Kondisi tanpa Wes itu makin parah begitu Robert Huth juga absen karena akumulasi kartu. Nah siapa pun bek yang dimainkan, harus waspada dengan Antoine Griezmann.
''Pergerakannya (Griezmann) menakjubkan. Dia selalu mencari celah, saya rasa siapapun beknya perlu bekerja keras, mengetahui kapan untuk naik, kapan untuk bertahan,'' lanjutnya. Di sisi pertahanan sudah waswas. Lalu, bagaimana caranya mencuri gol ke jalagawang Jan Oblak? Danny Drinkwater punya solusinya.
Dikutip Daily Mail gelandang Leicester itu menyebut skema gol dari lemparan ke dalam bisa jadi senjata rahasianya. Seperti proses terjadinya gol Huth ke gawang Crystal Palace, akhir pekan lalu WIB (15/4). Gol itu berawal dari throw in Christian Fuchs langsung ke kotak penalti yang diakhiri heading Huth.
''Itu senjata. Itu (gol dari skema lemparan ke dalam) kadang lebih akurat ketimbang kami mencari peluang dari sepak pojok. Jadi, kami harus bisa memanfaatkan apa yang jadi kelebihan kami itu,'' ungkap Drinky, sapaan akrabnya. Statistik Premier League mencatat, Leicester sudah dua kali mencetak gol dari skema itu.
Di Premier League, hanya tiga klub yang pernah melakukannya. Dua klub yang lain ada Watford dan Bournemouth. Hanya, kedua klub itu hanya sekali melakukannya. ''Mungkin saja situasi ini belum pernah mereka (Atletico) hadapi sehingga ini bisa kami gunakan sebagai cara untuk mendukung upaya kami (mencetak gol),'' lanjut mantan pemain Manchester United itu.
Andai Leicester benar-benar mewujudkan keajaiban King Power itu dan menyingkirkan finalis Liga Champions musim lalu itu, maka mereka bisa jadi debutan Liga Champions wakil Inggris terbaik. Sebelumnya, Tottenham Hotspur sebagai debutan edisi 2010-2011 hanya dapat bersaing sampai perempat final.
Rekor di Inggris memang tidak berpihak pada Gabi dkk. Dari 10 kali lawatannya dalam Liga Champions ke tanah Inggris, hanya dua kali Atletico menang. Sisanya empat kali imbang, dan empat lainnya kalah. Hanya, sekalipun kalah, marjinnya tetap satu gol. Dikutip di Football Espana, Diego Simeone tetap respek pada Leicester.
''Leicester? Kami mengharapkan malam yang fantastis di kandang klub Inggris, atmosfer yang juga fantastis pula. King Power itu stadion yang hebat dengan tekanan yang bisa membuat kalian serasa di bawah dan mereka (Leicester) lebih kuat di sana. Kami berharap malam di sana jadi malam yang hebat,'' harapnya. (ren)