MANCHESTER- Inggris yang seharusnya membara berakhir dengan antiklimaks. Big match antara Manchester City dan Liverpool ternyata tak menghasilkan pemenang. Mereka berbagi satu angka setelah bermain imbang 1-1, Senin dini hari, di Etihad Stadium.
Sejatinya laga berjalan menarik karena City dan Liverpool bermain terbuka. Tapi, City sedikit lebih dominan. Babak pertama berakhir tanpa gol.
Liverpool justru memecahkan kebuntuan pada menit ke-51. Tim tamu unggul berkat penalti James Milner. City sendiri baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-69. Sontekan Sergio Aguero mengubah skor menjadi 1-1.
Hasil ini membuat City tetap duduk di posisi ketiga klasemen sementara Premier League dengan perolehan 57 poin. Liverpool sendiri berada tepat di bawah mereka dengan 56 poin dari 29 laga.
Target mengalahkan Liverpool pun tak tercapai oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Dia mengakui jika menjadi manajer Manchester City memang tak semudah menangani Barcelona atau Bayern Munich. "Tapi, ini justru tantangannya," kata dia.
Guardiola memang pelatih top. Dia punya segudang prestasi saat menangani Barca dan Bayern. Terutama di Barca ketika namanya melonjak saat memberi tiga gelar di musim pertamanya, 2008/2009.
Pada 2013, Guardiola mencari tantangan di Jerman bersama Bayern. Ketika hengkang musim panas lalu, Guardiola punya tiga gelar Bundesliga, dua DFB-Pokal, satu gelar Piala Super Eropa, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.
Wajar saja jika City begitu ngebet mendatangkan Guardiola mengingat mereka ingin menaklukkan Eropa setelah dalam lima tahun belakangan "hanya" berjaya di kompetisi domestik.
Tapi tugas Guardiola nyatanya tidak mudah dan belakangan kerap dikritik yang dipuncaki dengan tersingkirnya City di tangan AS Monaco pada babak 16 besar Liga Champions kemarin.
"Akan butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan tim yang saya inginkan. Untuk berbagai alasan, di klub lain, memang sedikit lebih mudah. Di sini memang lebih lama," tutur Guardiola seperti dikutip Soccerway. (dis)