Suntik Satu Juta Vaksin Per Hari Dimulai Juli

Jumat 11-06-2021,14:00 WIB

UPAYA PENCEGAHAN: Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Dani Ardianto, pelaku sektor pariwisata, di Hotel Utami, Juanda, Sidoarjo, pada 19 Mei lalu. JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 1 juta suntikan vaksin Covid-19 bisa dimulai pada Juli. Presiden telah meminta percepatan pelaksanaan vaksinasi massal di berbagai wilayah. https://radarbanyumas.co.id/vaksin-belum-ke-perhotelan-baru-dunia-pendidikan/ https://radarbanyumas.co.id/menkes-ptm-terbatas-semua-guru-wajib-divaksin/ Dengan begitu, pada Juni, vaksinasi Covid-19 bisa menyentuh angka 700 ribu suntikan setiap hari. "Kami berharap, pada Juni ini, target vaksinasi per hari 700 ribu itu betul-betul bisa tercapai," kata Jokowi. Kemarin (9/6) presiden meninjau vaksinasi Covid-19 di dua tempat. Yakni, RS Universitas Indonesia, Depok, dan Indoor Stadium kompleks Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kegiatan vaksinasi di RSUI Depok dibuka untuk sekitar 1.500 orang. Meliputi kelompok lanjut usia (lansia), pelayan publik, tenaga kependidikan, serta penyedia layanan transportasi seperti pengemudi ojek online dan ojek pangkalan. Vaksinasi di RSUI dilaksanakan dengan dua mekanisme. Yakni, lantatur atau layanan tanpa turun bagi para pelayan publik dan pengemudi ojek serta vaksinasi bagi kelompok lansia di lobi utama gedung RSUI. "Kami harap proses vaksinasi ini tidak berjalan di sini saja," ucap Jokowi. Dia berharap proses vaksinasi yang cepat bisa dilakukan di daerah-daerah lain. Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk keluar dari pandemi Covid-19. Program vaksinasi harus berhasil agar tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Secara khusus, Ma’ruf mengapresiasi perjuangan bersama dalam penanganan Covid-19. Termasuk upaya pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpukul akibat pandemi. Dia menyampaikan, sesuai hasil survei Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen (IKK) per April 2021 masuk zona optimis untuk kali pertama. "Dunia usaha mulai bergeliat, bahkan menunjukkan kontribusinya dengan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional," ujarnya saat halalbihalal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) kemarin. Salah satu kontribusi dunia usaha dalam penanganan Covid-19 adalah program vaksinasi gotong royong untuk para pekerjanya. Vaksinasi itu dimulai 18 Mei lalu di kawasan industri Jababeka-Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Disisi lain, antusiasme masyarakat yang tinggi untuk divaksin memicu antrean panjang. Misalnya, vaksinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Dilansir Radar Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, program vaksinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja diperuntukkan warga berusia 50 tahun ke atas. Warga usia di bawahnya boleh ikut divaksin, asalkan membawa orang tua atau tetangga berusia minimal 50 tahun sebanyak dua orang. "Sekarang pulang dulu. Besok ke sini lagi bawa orang tuanya ya, yang usianya 50 tahun lebih. Tetangga juga boleh, yang penting manula. Karena vaksin ini diprioritaskan untuk manula dulu," terang Ganjar kepada warga yang ditolak karena usianya kurang dari 50 tahun. Sebelum bertolak ke Boyolali untuk mengecek penanganan Covid-19, Ganjar menyempatkan diri menengok proses vaksinasi. "Nah gini, sudah tertib. Ayo Bapak Ibu yang tertib ya. Ingat, yang diprioritaskan lansia dulu, di atas 50 tahun," tutur Ganjar. "Nanti bulan Juli kita dapat stok vaksin banyak. Nah, itu bisa dipakai untuk selain lansia. Jadi sabar ya, kita prioritaskan dulu yang lansia," imbuhnya. Dia juga mengimbau warga yang akan ikut vaksinasi di pemprov agar tetap menaati protokol kesehatan. Pihaknya telah mengevaluasi dan membuat protokol antrean baru agar tidak terjadi kepadatan seperti kemarin pagi. (wan/kom/ida/c18/fal/ilh/JP)

Tags :
Kategori :

Terkait