Popda Taekwondo Dinilai Kurang Sosialisasi

Senin 29-02-2016,12:25 WIB

Digelar Tanpa Pagar Pembatas PURWOKERTO - Pelaksanaan Popda Banyumas 2016 cabang olahraga Taekwondo harus terus dibenahi, khususnya dari segi sosialisasi kepada pihak sekolah yang masih perlu ditingkatkan. Panitia Pelaksana Cabor Taekwondo, Awaludin mengatakan, tidak hanya pada tahap sosialisasi, sumber daya manusia untuk melayani pendaftaran online popda pun harus terus dilatih. "Sempat terjadi miss antara peserta dan panpel. Tetapi semua dapat kita atasi saat technical meeting," katanya. Dirinya melanjutkan, koordinasi antara pelatih dengan sekolah juga harus lebih intensif karena tidak semua sekolah mengadakan ekstrakurikuler taekwondo. "Popda kali ini, kita tidak memakai pagar pembatas. Seharusnya untuk kejuaraan, wajib ada pagar pembatas untuk sterialisasi arena. Ketika wasit melakukan penilaian juga tidak terganggu. Tetapi secara umum kalau untuk tingkat kabupaten tidak terlalu bermasalah," sambung dia. Awaludin menjelaskan dalam Popda Banyumas cabang olahraga Taekwondo 2016 telah menggunakan alat digital skoring sensor (DSS) yang didapat dari lelang peralatan  Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas untuk Porprov 2013 bersama dengan 22 item cabor lainnya. "Dengan bantuan alat ini, pertandingan berjalan lebih fair. Waktu yang dipakai juga lebih efisien dibandingkan dengan penilaian secara manual. Alhamdulillah cabor Taekwondo sudah bisa memliki alat secanggih ini. Sesuai aturan dari Pengprov TI, Popda cukup memakai DSS. Untuk Porprov dan Popnas baru memakai protector sensor skoring (PSS). Kalau DSS bagian bodi tidak ada sensor, sementara PSS bodi sudah ada sensor," tutupnya. (yda)

Tags :
Kategori :

Terkait